TARAKAN – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan kunjungan kerja ke Kota Tarakan, Rabu (22/12/2021) malam tadi. Kegiatan ini merupakan program tahunan yang bertujuan untuk mendengarkan masukan maupun laporan masyarakat terkait permasalah yang terjadi di Kota Tarakan.

Ketua FKDM Kaltara Achmad Djufrie menjelaskan, sebelum ke Tarakan, FKDM Kaltara juga telah melakukan pertemuan dengan FKDM Kabupaten Bulungan. Kami berterima kasih karena banyak sekali masukan yang disampaikan. Tentunya, masukan ini akan menjadi masukan untuk FKDM Kaltara dan akan diteruskan ke Kesbangpol Provinsi maupun Gubernur Kaltara,”jelasnya.
Salah satu permasalahan yang masih timbul di Kota Tarakan, lanjut Achmad Djufrie, yakni masalah kepemilikan lahan. Masih banyak lahan tumpang tindih dengan status yang tidak jelas. Hal ini pun menimbulkan gesekan di masyarakat.
“Masalah ini yang perlu dideteksi sejak awal. Sebab tugas kami mendeteksi atau cegah dini permasalahan di masyarakat,”ujarnya.

Dijelaskan Achmad Djufrie, FKDM merupakan forum yang memberikan informasi ke pemerintah terkait permasalahan masyarakat. Akan tetapi, FKDM beda dengan kepolisian yang sudah mempunyai integen sendiri.
“Kami forum yang memberikan informasi dini ke pemerintah tentang kejadian-kejadian di 5 kabupaten kota ini. Tugas kami hanya memberikan informasi saja. Tindak lanjutnya ke pemerintah terkait,”jelasnya.
Permasalahan lain yang dituturkan Achmas Djufrie adalah pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanjung Selor. Menurutnya, masyarakat sekitar harus mendapatkan perhatian lebih dari investor.
“Di KIPI itu juga menjadi perhatian di masyarakat agar investor memperhatikan masyarakat lokal untuk ikut bersama-sama. Jangan sampai mereka ditinggal dan hanya menjadi penonton. Kami berharap agar investor dapat menjaring masyarakat sekitar untuk menjadi tenaga kerja,”ungkapnya.(*)