TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan menyelenggarakan tes CAT seleksi penerimaan Badan Ad Hoc Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Dari 270 pendaftar hanya 145 orang yang mengikuti tes di Laboratorium Komputer Kampus Universitas Borneo Tarakan (UBT), Selasa (6/12/22).

“Total 270 itu kan yang mendaftar akun di SIAKBA, mengaupload berkas, hanya saja ada yang tidak lengkap berkas. Dari hasil seleksi hanya 145 orang saja yang bisa ikut ke tahap selanjutnya,” kata Herry Fitrian, Anggota KPU Kota Tarakan.
Dijelaskan Herry, berdasarkan petunjuk teknis (Juknis), sesuai kebutuhan, anggota PPK yang diambil paling banyak 3 kali dari kebutuhan. Jadi setiap Kecamatan sebanyak 15 orang untuk mengikuti tes tahap berikutnya.
“Cuma itu bisa saja nanti ada kebijakan lagi paling banyak 15 bisa 10, namun nanti berkembanglah. Biasanya 10 itu ada wilayah yang pendaftar kurang, misalnya dia pas 10 orang yang mendaftar ataupun hanya 13 yang mendaftar, atau hanya 13 yang lolos tes tertulis. Kalau Tarakan sih setiap Kecamatan itu ada sekitar 40an sampai 35. Saya rasa gak masalah tapi tergantung dari keputusan KPU Kabupaten/Kota masing-masing,” paparnya.


Mengenai pelaksanaan tes CAT, lanjut Herry, dilaksanakan dalam 3 sesi, setiap 1 sesi ada 50 peserta. Dari total 145 peserta yang dinyatakan lolos mengikuti tes CAT, hanya 126 peserta hadir dan sisanya 19 peserta tidak hadir tanpa keterangan.
“Jadi sampai dimulai mereka tidak ada menghubungi kami, kami menanti sampai terakhir tidak ada keterangan,” ungkapnya.
Baca juga: https://facesia.com/marthin-billa-dan-deddy-sitorus-rayakan-natal-di-kelubir/
Untuk soal ujian, dikatakan Herry itu langsung dari KPU RI. Soal baru diterima KPU Kota Tarakan 3 jam sebelum pelaksanaan tes CAT dimulai.
“Soal ujian itu mengenai wawasan kebangsaan, kompetensi kepemiluan, tentang hal-hal teknis lainnya, tetap terhadap penyelenggaraan pemilu juga di ujikan,” jelasnya.
Usai tes CAT, hasilnya langsung diumumkan dan yang lolos tes selanjutnya akan mengikuti tes wawancara. Tes wawancara ini, ditanyakan soal pengalaman maupun backgroundnya serta klarifikasi jika ada tanggapan dari masyarakat.
“Terus bagaimana dia menjaga independensi dan terakhir itu juga tanggapan masyarakat. Karena kita kan menerima laporan/tanggapan masyarakat terhadap calon yang ada, silahkan sampaikan melalui email atau kepada kami langsung KPU apakah calon anggota PPK ini terindikasi afiliasi parpol atau tim sukses,” bebernya.
Selama pelaksanaan CAT, Herry menilai semua berjalan lancar dan tidak ada kendala.
“Alhamdulillah kita menggunakan lab CAT milik UBT dengan aplikasi yang kita miliki, itu hingga saat ini tidak ada kendala yang berarti. Jadi lancar, peserta juga nyaman mengerjakannya dan mudah untuk di lakukan,” pungkasnya.
Ia juga berharap, dengan seleksi ini bisa mendapatkan PPK yang berintegritas, bisa bekerja dengan maksimal untuk mensukseskan tahapan pemilu tahun 2024. Termasuk nanti ditahapan awal pilkada tahun 2024. (sha)