TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan merilis informasi cuaca dan Iklim selama tahun 2022. Hal ini sampaikan Muhammad Sulam Khilmi, Kepala BMKG Kota Tarakan kepada awak media, Jumat (30/12/2022) siang.

Dalam paparannya, Khilmi sapaan akrabnya menjelaskan, selama tahun 2022 tekanan maksimum terbesar atau tekanan udara tertinggi selama satu tahun, sebesar 1.014,4 terjadi pada tanggal 25 Februari 2022 dan 14 September 2022.
Selanjutnya, tekanan minimum ada di tanggal 22 Desember 2022. Salah satu penentu yang mempengaruhi dinamisnya cuaca salah satunya adalah tekanan.

“Seberapa besar perubahan cuaca, salah satunya tekanan udara,” jelasnya.

Kemudian untuk temperature atau suhu udara rata-rata di Tarakan tahun 2022, di angka 27,4 derajat celsius dan minimum di angka 22,5 derajat Celsius pada 29 Maret 2022.
“Pada saat itu merasa dingin itu terjadi di tanggal itu. Suhu maksimum 34,6 derajat Celsius terjadi pada 30 Oktober 2022,” jelasnya.
Adapun kelembapan udara, kandungan uap air dalam udara minimum 47,2 persen dan maksimum rata-rata tembus angka 98 persen. Salah satu yang mempengaruhi perubahan cuaca di suatu wilayah.
Baca juga: https://facesia.com/lebih-akrab-terima-keluhan-masyarakat-lewat-jumat-curhat/
“Semakin tinggi nilai kelembapannya semakin besar terjadi hujan. Semakin kecil nilai, semakin kecil potensi hujan. Curah hujan prakiraan dan peringatan dini sering setiap saat kami sampaikan,” paparnya.
Ia melanjutkan, sesuai prediksi di November dan Desember, diperediksi terjadi puncak hujan dan terjadi sebelum Desember dan dalam 24 jam nilainya mencapai 117,6 milimeter.
Adapun curah hujan maksimum dasar untuk 10 hari di angka 279,9 milimeter, terjadi pada dasarian satu Desember 2022. Curah hujan maksimum bulanan walaupun Desember belum selesai sudah muncul nilai tertinggi di angka 544,1 milimeter.
“Tertinggi dari bulan-bulan sebelumnya. Total jumlah hujan tahun 2022 4.050,6 milimeter. Kalau nanti malam atau besok tidak hujan, berarti nilai tetap,” terangnya.
Selanjutnya jika terjadi hujan, di akhir tahun setelah 31 Desember akan berpotensi berubah. Selanjutnya penguapan udara nilai tertinggi 11 milimeter. “Penguapan juga dihitung di BMKG,” jelasnya.
Selanjutnya ia memaparkan hari kejadian guntur, kilat dan petir, dimana sepanjang 2022 terjadi 95 kali. Adapun kecepatan angin terjadi pada Juli 2022 mencapai 22 knot.
Selanjutnya memasuki penjelasan kejadian gempa bumi di Kaltara tercatat ada dua kali kejadian gempa bumi. Pertama tanggal 13 Februari dengan magnitude 3,4 SR dan kedalaman 10 KM dengan episentrum berada di Bulungan.
“Gempa kedua, April 2022, magnitude 3,4 SR kedalaman 10 km berpusat di Tarakan. Mudahan sisa dua hari ini tidak terjadi,” jelasnya.
Ia melanjutkan prospek cuaca seminggu ke depan lanjut Sulam Khilmi potensi hujan diperkirakan intensitas sedang hingga lebat di Kaltara dan sekitarnya.
“Prospek cuaca 30 Desember 2022 sampai 5 Januari 2023, pada sepekan ke depan kondisi cuaca didominasi hujan ringan, potensi hujan sedang, hingga lebat pada sore, malam dan dini hari. Peringatan dini masyarakat diimbau tetap waspada hati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi seperti banjir, longsor, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin pada 1 Januari 2023 sampai 5 Januari 2023,” jelasnya.
Ia berharap masyarakat menjadikan ini pedoman meningkatkan kewasapadaan. Ia juga memaparkan kondisi cuaca di malam pergantian tahun 2022 menuju 2023 didominasi cerah berawan.
“Terdapat beebrapa wilayah potensi hujan ringan pada malam dan dini hari meliputi Kecamatan Kayan Hilir, Hulu, Selatan, Pujungan Sebuku, Sembakung, Sei Mengagris dan Tulin Onsoi, Tarakan tidak termasuk,” jelasnya.
Adapun tinggi gelombang di Kaltara masih dalam batas aman diperkirakan 0,1 -0,5 meter. (Sha)