Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Butuh Rp 84 Miliar untuk Solusi Jangka Menengah Air Bersih di Nunukan
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
NEWS

Butuh Rp 84 Miliar untuk Solusi Jangka Menengah Air Bersih di Nunukan

redaksi
redaksi
4 April 2024
Share
Masdi, Direktur Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan.
SHARE

NUNUKAN – Krisis air bersih di Kabupaten Nunukan masih dirasakan masyarakat. Beberapa bulan terakhir, puluhan ribu pelanggan Perumda Air Minum Tirta Taka harus mendapatkan pemadaman bergilir.

Krisis air bersih ini diperparah karena kondisi kemarau yang melanda wilayah Nunukan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah dan perumda untuk mencari solusi.

Dalam membantu kebutuhan air bersih masyarakat, Perumda Tirta Taka bahkan mengantarkan air secara bergiliran ke masyarakat menggunakan mobil tangki. Bukan hanya itu, Pemda dan CSR perusahaan melakukan pengeboran air di 7 titik sebagai solusi jangka pendek.

Dari berbagai permasalah yang terjadi, Direktur Perumda Tirta Taka Nunukan, Masdi mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam. Selama ini mereka terus berkerja dan berupaya memberikan solusi.

Yang menjadi titik permasalahan saat ini ada pada Embung Sei Bolong Nunukan dan Embung Sei Bilal. Kedua embung ini sangat dangkal sehingga tidak mampu menampung debit air yang banyak ketika hujan tiba.

“Maka dari itu, solusi jangka pendek yang kami tawarkan pengerukan embung Sei Bolong. Tapi itu butuh biaya besar juga. Misalnya, pengerukan untuk 1 hektar dengan kedalaman 5 meter membutuhkan sekitar Rp 3,2 miliar hingga Rp 3,5 miliar,” jelas Masdi.

Masdi memaparkan, Embung Sei Bolong memiliki luas sekitar 24 HA, jika akan dilakukan pengerukan secara menyeluruh maka butuh biaya sekitar Rp 48 miliar. Volume tampung normal pada Embung Sei Bolong sekitar 120 liter per detik atau kurang lebih 450.000 meter kubik. Hanya karena krisis air baku yang disebabkan kemarau, volume tampung saat ini
sekitar 20 liter per detik atu sekitar 75.000 meter kubik.

“Jika pengerukan ini sudah dilakukan, meskipun kemarau 4 bulan kondisi air baku masih aman,” ujarnya.

Selain biaya, kata Masdi, masalah lain pada Embung Sei Bolong adalah hutang lindung. Sehingga tidak dapat dilakukan pengerukan tanpa ada izin dari Kementerian.
“Jadi Nunukan ini bukan masalah kecil. Kenapa itu tidak dikeruk hingga hari ini karena itu hutang lindung, siapa yang mengeruk tanpa aturan maka akan berakhir di penjara,” kata Masdi.

Meski demikian, ia tak tinggal diam, pemerintah telah mengurus perizinan ke Kehutanan provinsi, bahkan pengajuan ke kementerian Lingkungan hidup.

“Jika sudah di teken maka pengerukan sudah bisa dilakukan. Amdal sudah diurus oleh PU dan DLH. Dari kementerian sudah melakuan kroscek kenapa harus dilakukan pengerukan. Karena ini untuk kebutuhan orang banyak. Tahun ini akan di setujui,” akunya.

Untuk tahap awal, pengerukan Embung Sei Bolong akan dilakukan dengan menggunakan APBD sebesar Rp 3,5 miliar. Sisanya akan dikomunikasikan ke kementerian melalui BWS.

“Setelah pengerukan dan volume air bertambah maka embung ini akan berubah status menjadi bendungan. Itu izinnya akan diubah semua,” tambah Masdi.

Untuk solusi air bersih di Nunukan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan kementerian untuk mendapatkan supoort dana. Sebab, bukan hanya soal bahan baku air bersih, tapi sambungan jaringan pipa dan sambungan rumah tangga juga harus jalan beriringan.(sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Kapolda Kaltara Jalin Silaturahmi Lewat Eksibisi Minisoccer dengan Wartawan dan Komnas HAM 4 Juli 2025
  • Kapolda Kaltara Terima Kunjungan Komnas HAM RI, Perkuat Sinergi Penegakan HAM di Kaltara 4 Juli 2025
  • PT Migas Kaltara Jaya dan Medco E&P Tandatangani Perjanjian Pengalihan PI 10% Wilayah Kerja Tarakan 4 Juli 2025
  • Fokus Infrastruktur Pendidikan di Bulungan, Pemkab Alokasikan 24,7 Miliar 4 Juli 2025
  • DPRD Minta Capil Terlibat Validasi Data Siswa PPDB Nunukan 2025 3 Juli 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir