
Oleh : Didin Himawan




Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Fajar (UNIFA) Makassar



DALAM perhelatan pesta demokrasi, pemilih pemula adalah sasaran empuk target calon legeslatif maupun calon kepala daerah dalam mendulang suara di acara pemilihan umum. Sebab, pemilih pemula memiliki peranan penting saat pemungutan suara. Kelompok ini terdiri dari kaum muda alias gen Z yang sudah berusia 17 tahun atau yang memiliki hak untuk memberikan suara.



Bagi para pembaca yang masih belum begitu mengenal apa itu pemilih pemula, mari kita simak ulasan berikut ini tentang informasi terkait karakter hingga perannya dalam pesta demokrasi.



Mengenal Siapa itu Pemilih Pemula



Bila kita merujuk pada buku pedoman pendidikan pemilih yang dikeluarkan oleh KPU, dijelaskan bahwa pemilih pemula merupakan orang atau masyarakat yang memasuki usia memilih dan atau telah dapat menggunakan hak pilihnya pada suatu PEMILU untuk yang pertama kalinya. Kelompok ini terdiri dari orang atau masyarakat yang memenuhi syarat dalam memilih.



Berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 2008 pada Bab IV pasal 19 ayat 1 dan 2 serta pasal 20 menjelaskan, pemilih pemula adalah warga Indonesia yang ketika hari pemungutan suara sudah genap berusia 17 tahun atau sudah/pernah menikah. Pemilih pemula ini memiliki kisaran usia yakni 17 sampai 21 tahun dan biasanya, rata-rata kelompok pemilih pemula ini masih atau baru menyelesaikan masa studi SMA dan atau sedang duduk di bangku kuliah.
Mengenal Karakteristik Pemilih Pemula
Kami mengutip dari sebuah buku yang berjudul “Perilaku Pemilih Pemula dalam Pilkada” karya Alfrid Sentosa dan Betty Karya, karakter dalam kelompok pemilih ini tergolong masyarakat yang belum terlalu paham dan mengerti apa itu politik atau biasa disebut juga belum melek politik. Pemahaman kelompok pemilih pemula mengenai politik belum terlalu memadai.
Namun begitu, kebanyakan kelompok pemilih pemula ini tidak mudah untuk didikte dan didekati partai politik maupun peserta Pemilu. Karena karakter yang mereka miliki cenderung mengikuti perkembangan tren yang ada disekitar mereka, bebas, dan lebih suka mencari kesenangan.
Kelompok Pemilih Pemula Menjadi Sasaran Strategis bagi Peserta Pemilu
Kelompok pemilih pemula biasanya menjadi agenda dan sasaran strategis bagi semua peserta pemilu, karena kelompok pemilih pemula ini memiliki antusias yang sangat tinggi pada ajang pesta demokrasi, yakni Pemilu. Ada beberapa alasan yang membuat pemilih ini menjadi agenda utama dan sasaran strategis bagi peserta pemilu, antara lain:
Kelompok pemilih pemula memiliki jumlah yang lumayan banyak.
Mereka (kelompok pemilih pemula) cenderung ingin mencari pemimpin masa depan.
Kelompok ini adalah WNI yang baru pertama kali memberikan suara dalam Pemilu sehingga lebih cenderung fleksibel dalam mengarahkan pilihan mereka, walaupun tidak semua pemilih pemula ini memiliki karakter yang mudah dipengaruhi.
Apa Saja Peran Pemilih Pemula dalam Pesta Demokrasi?
Meskipun kelompok pemilih pemula ini memiliki karakter yang santai, namun kelompok pemilih pemula ini memiliki peran yang sangat penting dalam suatu pesta demokrasi Pemilu. Dalam sebuah kajian mengungkap terdapat kurang lebih 20 persen dari total jumlah masyarakat yang ada dalam DPT adalah kelompok pemilih pemula. Dengan jumlah tersebut, ini termasuk jumlah yang sangat besar sehingga sangat diharapkan sekali suara mereka tersebut tidak sia-sia.
Kelompok pemilih pemula ini juga tergolong dalam segmen yang unik karena semangat yang tinggi, cendrung rasional, haus akan isu energi baru dan perubahan, serta belum terkontaminasi oleh isu yang pragmatis. Selain itu, kelompok pemilih pemula ini sangat berbeda dengan kelompok yang telah memiliki pengalaman politik. Karena pada prinsipnya, kelompok yang dimiliki mereka telah beberapa kali mengikuti pesta demokrasi cenderung gamang, tidak stabil dan mudah berubah-ubah ketika menentukan pilihan.
Jika kita mengujungi situs resmi KPU, pada Pemilu serentak 2024 yang telah terlaksana, tercatat jumlah kelompok pemilih pemula ini mengalami peningkatan. Itu artinya, peran pemilih pemula sangat memiliki power dan pengaruh yang sangat besar dalam partisipasi mereka diajang Pemilu. Dari informasi KPU Nunukan, terdapat penambahan jumlah pemilih sebesar 13.503 jiwa. Namun jumlah tersebut tidak dijabarkan secara eksplisit berapa jumlah pemilih pemula. Namun dari total tambahan jumlah pemilih adalah gabungan antara pemilih pemula dan warga yang pindah domisili ke Kabupaten Nunukan.
Bagi pemilih pemula yang akan ikut berpartisipasi pada pemilihan serentak kepala daerah November nanti, kiranya dapat mempelajari dan mencerna sebaik mungkin visi misi yang diusung oleh calon, agar suara yang kalian berikan bermanfaat untuk pembangunan daerah Anda. Tidak perlu berlebihan dalam menyikapi pesta demokrasi ini. Santai dan nikmati saja.
Sampai disini dulu ya ulasan tentang pemilih pemula yang menjadi bagian penting dari pesta demokrasi di Negara ini. Semoga artikel ini bermanfaat.(*)