TARAKAN – Sembilan parpol yang sudah serahkan B1KWK telah dikantongi Khairul sebagai tiket untuk mendaftar ke KPU Kota Tarakan pada Rabu (28/8/2024) besok.

Tadi malam, B1KWK diserahkan Gerindra dan sebelumnya juga dari Golkar satu jam sebelumnya ikut menyerahkan.
Dikatakan Khairul, dengan adanya B1KWK yang diterima maka tersisa satu lagi yakni dari PDIP. Dukungan juga langsung diserahkan oleh sesepuh dari Gerindra, yakni Bapak Juanda.

“Saya kira sebagai sesepuh di Gerindra dan sebagai penghormatan teman-teman Gerindra kepada beliau. Selama ini cukup banyak membantu partai mewakili memberikan B1KWK,” jelas Khairul.

Ia melanjutkan dari sisi komunikasi dengan Gerindra sebenarnya sudah terjalin sejak dulu. Sejak awal pasca pileg kemarin sudah ada komunikasi dengan Gerindra.
Namun memang diakuinya prosesnya cukup lama karena ini politik. Tapi kata Khairul, selama proses itu dan sebelum-sebelumnya juga dalam masa pemerintahan selama ia menjabat juga hampir semua partai melakukan komunikasi-komunikasi dengannya.
“Kemudian pasca pemilihan legislatif pada Maret seinga saya sampai terakhir bulan Juli kalau tidak salah beberapa partai termasuk Gerindra. Komunikasi dengan kami. Memang di awal kalau kita lihat kan konstelasi itu kan cukup banyak calon. Tapi dalam proses komunikasi intens dilakukan oleh multilateral, satu per satu mengerucut mendukung KA kami (Kharisma),” ujarnya.
Ditanya siapa yang merapat duluan, ia menjelaskan namanya komunikasi itu dua arah. Jika satu orang saja maka tidak akan terjadi.
“Bahwa siapa yang mulai saya kira itu kan tidak penting. Komunikasi saya bukan hanya dengan Gerindra tapi hampir semua partai mengajukan juga koalisi. Koalisi dalam artian tentu, meminta jadi wakil dari partai tapi perkembangan politik dinamis. Saya kira teman-teman tahu bagaimana perkembangan. Banyak mau jadi calon
Pada ujungnya semua akan lakukan kalkulasi politik,” jelasnya.
Namanya pemilu, pilkada, itu konstentasi ini semacam perlombaan atau pertarungan lanjut Khairul. Akhir dari konstentasi adalah strategi untuk pemenangan. Semuanya melakukan kalkulasi dan akhirnya Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) mendapat restu.
“Ini bukan proses singkat melainkan cukup lama saling bangun komunikasi. Visi misi juga pasti sama karena tujuan untuk setiap kepala daerah tujuan membangun. Memiliki semangat menyejateraka masyarakat. Tujuan akhir ingin menyejahterakan masyarakat. Sehingga sama saja. Kepala daerah tingkat satu gubernur dan walikota mengacu pada RPJMN dan turun ke RPJPD dan RPJMD. Sehingga koridor tidak jauh dari sana dan variasi metode strategi mencapai itu setiap daerah berbeda,” paparnya.
Menyikapi terkait ada perbedaan arah politi, di Pilgub dan Pilwali, Khairul menilai ini adalah lagi-lagi strategi pemenangan. Menurutnya itu wajar saja.
“Saya kira itu semua hal wajat. Semua melakukan berbagai strategi simulasi untuk memenangkan. Gubernur juga begitu, bupati walikota begitum bahwa adakerja sama kolaborasi wajar menurutnya. Itu adalah sebuah keniscayaan dalam dunia politik,” terangnya.
Kemudian berkaitan dengan program nanti lanjutnya, ada ditawarkan nanti disampaikan di deklarasi besok. Ada program baru ada lama dinggap cukup baik diteruskan.
“Kemarin yang masih kurang tersentuh ditindaklanjuti. Semua dari hasil jajak pendapat jadi program baru,” tegasnya.
Sementara itu, diperkirakan sebanyak 2.000 massa akan turun dalam kegiatan deklarasi dari Tim Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) yang akan dilangsungkan pada 28 Agustus 2024 besok.
Kegiatan deklarasi akan dilaksanakan mengitari sebagian wilayah Kota Tarakan sebelum akhirnya finish di lokasi pendaftaran paslon Pilkada 2024.
Dikatakan Yulius Dinandus, Sekretaris Tim Deklarasi Pasangan Khairul –Ibnu Saud (Kharisma), ia membenarkan di kisaran 1.500-2.000 massa akan bergabung dari seluruh parpol yang terdiri dari tim pemenangan, tim relawan, sahabat dan seluruh pendukung Kharisma maju di Pilkada 2024.
“Kami juga koordinasi ke Polres untuk meminta izin, sebagai antisipasi. Karena massa cukup banyak dan kami mencoba menekan. Misalnya di kami ada sekitar 260 orang yang bersedia hadir dari Hanura. Tapi kami harus sortir jadi Hanura hanya diberi jatah 50 orang,” ungkap Yulius Dinandus.
Kemudian selanjutnya, ada tiga pembagian kelompok dalam tim deklarasi. Pertama dari kelompok partai, kedua dari kelompok relawan dan ketiga dari kelompok pemerhati.
“Maka permintaan tadi sebaiknya kelompok partai yang dikurangi dan mengalah dan memberikan kesempatan pada kelompok pemerhati dan masyarakat,” aku Yulius.
Ia melanjutkan lagi, rencana deklarasi akan digelar di pagi hari di tanggal 28 Agustus 2024. Kemudian mendaftar ke KPU di siang hari pasca deklarasi.
“Jadi ada jalur perjalanan yang mutar. Dari Tarakan Plaza start ke Bandara terus mutar ke simpang tiga, Jenderal Sudirman dan menuju KPU rombongan massa,” pungkasnya. (*)