TARAKAN – PDI Perjuangan menjadi partai terakhir yang menyerahkan SK B1KWK ke pasangan Khairul-Ibnu Saud (Kharisma), Selasa (27/8/2014) sore.

Sekitar pukul 17.50 WITA, dr Khairul yand ditemani sang istri tercinta, Rujiah Khairul, menyambangi Sekretariat DPC PDIP Kota Tarakan di Jalan Aki Balak. Keduanya tampak kompak berbaju batik berwarna merah.
Sekira 15 menit sebelumnya, Ibnu Saud didampingi Jufri Budiman mewakili Gerindra, juga ikut menyambangi sekretariat PDIP.

Dikatakan Khairul dalam sambutannya bahwa memang benar PDIP menjadi partai terakhir yang menyerahkan.

“Saya ajak bersama Pak Ibnu, dan untungnya saya punya baju merah. Informasi saat itu penyerahan sebelum Agustus tapi ada perubahan. Rencananya penyerahan dilakukan di Tarakan bersamaan rapimda PDIP. Tapi karena ada turbulensi politik begitu kencang, sehingga baru kemarin ketua DPD ke Tanjung Selor mestinya hari ini kita diundnag ke Tanjung,” jelasnya.
Namun ia menyampaikan tak bisa menyeberang karena persiapan deklarasi dan harus menyelesaikan beberapa administrasi pendaftaran di KPU Tarakan dan juga ada geladi bersih.
Sementara itu, Edi Patanan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tarakan, PDIP Tarakan mengusung Khairul tentunya ada alasan. Pertama sudah dilakukan survei di tengah masyarakat baik itu di eksternal dan internal. Mayoritas masyarakat Kota Tarakan masih menginginkan kepemimpinan Khairul sebagai Wali Kota Tarakan.
Kemarin juga Khairul sudah mengikuti tahapan penjaringan yang dibuka. Satu-satunya pendaftar di PDIP.
Disinggung pasangan Khairul yakni Ibnu Saud, kata Edy, memang sempat juga dirapatkan di internal dan disampaikan ke DPD dan DPP.
“Ini adalah pasangan yang kami anggap adalah pasangan yang ideal,” ujarnya.
Ia melanjutkan hari ini baru dilakukan penyerahan B1KWK karena sebenarnya SK dari DPP, sudah ada dikeluarkan pada 11 Agustus 2024. Agenda di DPP cukup padat dan memang di Indonesia serentak dilakukan. “Ditugaskan DPD menjemput SK-nya dan SK B1KWK ini kemarin sudah sampai dan diterima hari ini. Saya perlihatkan itu sudah dikeluarkan per tanggal 11 Agustus 2024,” ujarnya seraya memperlihatkan ke awak media.
SK B1KWK ditandatangani langsung Ketum PDIP Hj. Megawati Soekarno Putri dan berlogo hologram.
Disinggung mengenai hasil pileg kemarin, PDIP dapat empat kursi tersebar di semua dapil. PDIP Tarakan sesuai dengan aturan UU, PDIP menduduki wakil ketua II di DPRD Tarakan.
Berbicara arahan ketum, kembali mengingatkan ke calon ketika calon terpilih harus turun ke masyarakat dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
Menjawab isu Ketum meminta kader di daerah memisahkan diri dari koalisi, Edy menjelaskan bahwa politik ini fleksibel, semua partai mencair. “Kita tidak ada masalah dengan partai lain. Bisa dilihat di seluruh daerah semua mencair. Ada PDIP dengan Gerindra, dengan Golkar dan lain-lain. Politik dinamis. Isu berkembang jangan terlalu direspons,” ujarnya.
Ia melanjutkan lagi bahwa itu tidak berpengaruh ke daerah karena dengan adanya keputusan MK Nomor 60 dan Nomor 70 otomatis ada persentase mendukung masing-masing calon di daerah. (*)