
TARAKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan menunjukkan sikap tegas terhadap PT Phoenix Resources International (PRI) terkait penyerapan tenaga kerja lokal. Ketua DPRD Tarakan, Muhammad Yunus, mengungkapkan kekecewaannya setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak perusahaan.




“Dari hasil RDP dengan PT PRI, kami sangat sarankan agar ada kebijakan perusahaan, khususnya untuk posisi non-skill, agar memperbanyak tenaga pekerja lokal. Presentasenya masih sangat jauh dari harapan. Seharusnya 70:30, sedangkan saat ini tenaga kerja lokal baru terserap 14 persen,” ungkap Yunus.
Yunus menegaskan bahwa tenaga kerja non-skill seharusnya diprioritaskan untuk warga Tarakan. “Kami harap untuk tenaga kerja non-skill jangan diambil dari luar Tarakan. Minimal harus rekrut tenaga kerja lokal,” tegasnya.



Dalam RDP tersebut, turut hadir perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan yang menyatakan kesiapannya untuk bersinergi. Pemkot berencana memberikan pelatihan-pelatihan guna memenuhi kuota tenaga kerja skill yang dibutuhkan oleh PT PRI, sejalan dengan 20 program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan terpilih.



“Di dalam RDP juga ada dari Pemkot Tarakan yang ke depannya akan memberikan pelatihan-pelatihan dalam memenuhi kuota tenaga kerja skill yang dibutuhkan oleh PT PRI, bersinergi dengan 20 program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan terpilih,” jelas Yunus.



DPRD Tarakan tidak akan tinggal diam jika PT PRI terus mengabaikan masukan mereka. Yunus menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi secara intensif.



“Jika perusahaan masih belum menjalankan masukan kami, tetap akan terus melakukan koordinasi terus menerus, sebab saat ini jika tidak terserap dengan baik maka otomatis angka pengangguran akan makin tinggi,” tegasnya. (nri)


