
NUNUKAN – Dinamika internal di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Utara (Kaltara) memasuki babak baru. PWI Nunukan secara resmi mengajukan empat tuntutan penting kepada PWI Kaltara, menyusul rapat internal yang digelar pada Jumat (22/8/2025) malam di Sekretariat PWI Nunukan.




Rapat yang dipimpin Sekretaris PWI Nunukan, Taufik, menghasilkan sejumlah poin krusial yang mencerminkan aspirasi anggota di tingkat kabupaten. Tuntutan pertama adalah desakan kepada Dewan Kehormatan (DK) PWI Kaltara untuk mengambil sikap tegas terkait dinamika organisasi yang berkembang.
“Kami berharap Dewan Kehormatan dapat memberikan arahan yang jelas dan konstruktif,” ujar Taufik.



Tuntutan kedua adalah pernyataan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ketua PWI Kaltara, Nicky Saputra Novianto. PWI Nunukan menilai, kepemimpinan saat ini belum mampu membawa organisasi berjalan optimal.



Selanjutnya, PWI Nunukan meminta PWI Kaltara untuk menjaga netralitas dan tidak memberikan dukungan kepada kandidat manapun dalam Kongres PWI Pusat yang akan berlangsung di Jawa Barat pada 28-31 Agustus 2025.



“PWI Kaltara harus fokus pada kepentingan organisasi, bukan pada kepentingan individu atau kelompok tertentu,” tegas Taufik.



Tuntutan keempat adalah agar PWI Kaltara segera mengambil sikap terhadap permasalahan yang ada, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan Rumah Tangga organisasi.



Dewan Penasehat PWI Nunukan, Gazalba Tahir SH, menegaskan bahwa tuntutan ini adalah hasil kesepakatan bersama dan merupakan representasi suara anggota PWI Nunukan.
“Semangat kami adalah mendorong evaluasi dan perbaikan di tubuh PWI Kaltara, demi kemajuan organisasi dan profesionalisme wartawan,” pungkas Gazalba.
Langkah PWI Nunukan ini menjadi sinyal penting bagi PWI Kaltara untuk segera melakukan konsolidasi dan mencari solusi terbaik bagi kemajuan organisasi. (*)