TARAKAN – Dengan capaian deviden yang mencapai Rp 28 miliar, PDAM Tarakan dinilai memiliki ruang yang cukup besar untuk memperluas manfaat bagi masyarakat. Namun, perlu strategi baru agar keuntungan tersebut benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat.

Anggota Komisi II DPRD Kota Tarakan, Abdul Kadir, menyebut PDAM Tarakan sebagai perusahaan daerah paling sehat di Kalimantan Utara berdasarkan hasil kunjungannya ke sejumlah PDAM lain di provinsi Kaltara.
Oleh karena itu, ia menekankan PDAM Tarakan harus tetap berorientasi pada kepentingan rakyat. Ia mencontohkan, ada PDAM lain yang meskipun hanya menyumbangkan deviden sebesar Rp 3,5 miliar, tetap mampu memberikan subsidi tarif air hingga 20 meter kubik. “Itu bagian dari strategi pemerintah untuk mensubsidi masyarakatnya,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Abdul Kadir mendorong agar PDAM Tarakan juga menyiapkan strategi baru dalam kebijakan subsidi. “Jadi maksudnya perlu ada strategi baru terkait ini. Jadi sampai nanti pak Direktur bilang enggak ada masyarakat bicara soal ini, tapi mereka tidak bisa menyampaikan ini, namun selalu bilang ini berat,” paparnya.
Ia menambahkan, dengan deviden PDAM Tarakan yang mencapai Rp 28 miliar, sebenarnya terdapat ruang cukup besar untuk memperluas manfaat bagi masyarakat.
Abdul Kadir pun mengusulkan agar ke depan kebijakan subsidi tetap menyasar kelompok pelanggan rumah tangga dari R1 sampai R8, sehingga beban pembayaran air masyarakat bisa lebih ringan. (pra)



