

TARAKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan melalui Komisi II dan III kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) lanjutan dengan Perumda Aneka Usaha, fokus pada evaluasi pengelolaan parkir, Senin (27/10/2025).



Ketua Komisi III DPRD Tarakan, Randy Ramadhana Erdian, menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mendengarkan perkembangan evaluasi yang telah dilakukan Perumda AU.
Randy Ramadhana Erdian mengungkapkan bahwa Perumda AU telah melakukan pembaruan dalam sistem pembayaran parkir, termasuk penerapan pembayaran secara digital melalui QRIS.


“Ternyata mereka sudah melakukan pembayaran parkir melalui digital, artinya melalui QRIS juga sudah. Ada pembaruan mereka walau dampaknya juga belum terlalu signifikan untuk penyumbangan ke PAD kita,” ujar Randy.



Pihak DPRD optimis dengan inovasi QRIS karena sistem ini memungkinkan retribusi langsung masuk ke Kas Daerah (Kasda), sehingga dapat mengurangi potensi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).



“Sebenarnya kalau dengan penggunaan QRIS ini lebih bagus, karena ketika di QRIS itu langsung masuk ke Kasda kita. Itu kan juga mengurangi potensi kebocoran itu sendiri,” jelasnya.


Selain itu, sudah ada penambahan titik parkir dan juga pembinaan kepada para juru parkir (jukir).
Randy menekankan bahwa hasil dari upaya-upaya ini akan terukur pada akhir tahun. Pihak DPRD akan memantau setoran PAD dari sektor parkir.
“Kita terus optimis lah, nanti kita akan mendengar hasilnya di Desember 2025 berapa nanti PAD yang mereka setorkan ke Kasda. Apakah ada peningkatan atau penurunan,” katanya.
Meskipun telah ada upaya perbaikan, Randy menyoroti pentingnya sosialisasi dan kesadaran dari masyarakat serta pembinaan berkelanjutan untuk jukir. Ia mendukung penuh kebijakan “Tidak Ada Karcis, Parkir Gratis” dan meminta masyarakat untuk selalu meminta karcis atau memilih pembayaran non-tunai.
“Yang kurang ini ialah memberikan sosialisasi kepada masyarakat soal yang ‘No Karcis, Parkir Gratis’. Itu sudah betul loh sebenarnya,” tegas Randy.
Ia juga berharap juru parkir terus diberikan pembinaan agar memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna jasa parkir, seperti menjaga helm dan meminimalkan potensi kehilangan barang. Randy juga mengingatkan bahwa jukir sudah memiliki gaji, sehingga tidak ada alasan untuk berbuat curang.
“Jukir-jukir itu sendiri harus selalu diberikan pembinaan,” tutupnya, seraya mengajak masyarakat untuk menanamkan kesadaran bersama agar PAD parkir dapat optimal. (Sha)

