
TARAKAN – Isu tentang pelecehan seksual atau tindak asusila yang diduga dilakukan oleh oknum TNI berinisial A yang bertugas di Satuan Tugas Batalyon (Satgas Yonif) 613/Raja Alam terhadap anak dibawah umur santer terdengar. Kapten Inf Mahfudz,S.Sos Wakil Komandan Yonif Raider 613/Raja Alam Tarakan pun menanggapi hal tersebut yang mulai berkembang luas.
“Kami mewakili satuan 613 Raja Alam menanggapi isu yang diluar berkembang, kami tidak akan menutupi kasus yang ada,” ujarnya.

Kapten Mahfudz menjelaskan, terduga pelaku saat ini sudah diserahkan ke Denpom Bulungan untuk dilakukan penyidikan. Sebelum dilakukan penyerahan ke Denpom, satuan 613 sempat memintai keterangan kepada terduga pelaku terkait kasus tersebut.

“Kami menyerahkan ke Denpom tanggal 23 Mei. Saat ini dilakukan penahanan sementara di denpom Bulungan. Kami menunggu hasil penyidikan yang sedang berjalan. Adapun untuk keputusan dari persidangan,” jelasnya.
Terkait dengan keluarga korban, Mahfudz menambahkan, pihaknya telah berupaya untuk melakukan mediasi untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Berdasarkan informasi dari kakak korban yang berinisial F, terduga pelaku A awalnya berkenalan dengan dirinya sebelum mengenal korban yang berinisial K pada akhir tahun lalu. Perkenalan ini bermula di toko bangunan ketika A hendak membeli cat. Kala itu, F diajak mengobrol dengan A hingga bertukar nomor telepon.
“Diajak ngobrol, tanya tinggal di mana dan lain-lain. Nah pas tahu, disitulah tukaran nomor telpon,” ungkapnya.
Dari tukaran nomor telpon itu, akhirnya A dan F intens berkomunikasi. Bahkan A sempat meminta izin untuk berkunjung ke rumah F, namun tidak diizinkan dengan alasan tidak ada orang tua. Seperti diketahui, F tinggal di Tarakan hanya seorang diri. Sementara orang tua dan adiknya yang menjadi korban tinggal di Kabupaten Nunukan.
“Tapi saat orang tua dan adik saya datang ke Tarakan, akhirnya A saya izinkan berkunjung. Itulah awal mula A bertemu dengan orang tua saya dan K,” ungkapnya.
F juga menjelaskan, kejadian yang menimpa adiknya ini terjadi pada bulan Ramadan kemarin, sekitar tanggal 27 April. Saat itu, adiknya sedang berlibur ke Tarakan. Namun, saat dirinya tak ada di rumah, A datang berkunjung ke kediamannya. Di dalam rumah itu hanya ada K.
“Awalnya A datang ke rumah, terus minta dimasakkan mie instan. Saat adik saya memasak mie, A langsung masuk ke kamar saya. Adik saya membawa mie itu ke kamar dan makan berdua. Nah, setelah selesai makan, mereka ngobrol sebentar lalu K mendekati adik saya. Adik saya langsung dibaringkan di atas kasur. Adik saya sempat berontak dan mengatakan bahwa ia masih di bawah umur, namun A tetap membujuk K dan melakukan tindakan asusila,” kata F.
Setelah kejadian itu, K tak lantas melaporkan kejadian tersebut kepada kakak ataupun orang tuanya. Kejadian ia sembunyikan lantas takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap kakaknya yang notabene hanya tinggal sendiri. Akan tetapi, tindakan asusila itupun akhinya terkuak setelah F melihat chat dari A yang ada di handphone adiknya.
“Diam aja dia (K) setelah kejadian itu. Katanya takut. Karena jika K melapor, pasti saya marah ke pelaku. K takut terjadi apa-apa dengan saya yang tinggal sendiri,” jelasnya.
“Saya tahu kejadian ini dari chat adik saya dengan A. Mereka membicarakan kejadian itu. Saat itu, A menyuruh adik saya untuk mencuci seprai yang ada noda darahnya. Juga ada screenshot dari google tentang penyebab alat kelamin yang berdarah. Adik saya bertanya kenapa alat kelaminnya berdarah selama dua hari, jadi si pelaku ini mencari di google,” tambahnya.
Dari pengakuan korban, ia disetubuhi sebanyak dua kali di hari yang sama. Kejadian ini pun berlangsung siang hari. Setelah mengetahui kejadian itu, F juga tidak langsung melaporkan ke pihak yang berwajib maupun ke orang tuanya.
“Tanggal 9 Mei baru saya laporkan ke Polsek Utara, setelah itu, tanggal 10 adik saya melakukan visum,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai adanya ancaman dari pelaku setelah dilaporkan, F menegaskan ia tak menerima ancama sama sekali. “Tidak ada ancaman. Si pelaku juga tahu di laporkan setelah dijemput di kampung halamannya di Sulawesi Barat karena sedang cuti pada tanggal 15 Mei kemarin,”akunya. (sha)
Tonton video lengkapnya: https://youtu.be/dRGI7fbIv5w