TARAKAN – Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltara, menggelar forum grup diskusi berkaitan dengan pemulihan ekonomi Kaltara melalui penetapan upah minimum. Kegiatan ini digelar di Hotel Lotus Panaya, Rabu (20/11/2024) siang.

“Dengan adanya diskusi bersama ini termasuk dengan serikat pekerja, sudah tentu kita yang terlibat dalam penentuan upah minimum kerja, akan saling bertukar informasi sebagai bahan pertimbangan nantinya,” tutur Peter Setiawan, Ketua DPP Apindo Kaltara.

Saat ini, para pengusaha ingin angka upah minimun kerja nantinya, tidak terlalu tinggi kenaikannya sekitar 1 hingga 3 persen. Sebab melihat kondisi perekonomian di Kaltara.
“Tetapi jika sudah ada keputusan dari menteri terkait hal ini, kami tetap akan mengikuti keputusan kementerian nantinya,” ungkap Peter sapaan akrabnya.
Lebih lanjut dijelaskan Peter, jika melihat data-data yang ada, kondisi perekonomian saat ini dianggap belum baik-baik saja, semua sedang struggled bertahan. Dilihat dari fenomena saat ini, terdapat beberapa perusahaan cold storage di Tarakan juga sudah ada yg tutup. “Kita harap bagaiamnapun juga jangan ada yang di PHK,” harap Peter.
Kondisi ekonomi saat ini sangat berdampak ke pengusaha, karena pre order ekspor saat ini berkurang. Kondisi krisis tak hanya dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
“Harapannya kami sebelum menunggu keputusan menteri terkait upah minimum, kita sudah tahu arahnya ke mana, sama-sama kita harus legawa yang sekiranya bisa dipenuhi akan kita penuhi. Sebab kondisi daerah berbeda dengan kondisi di pusat,” jelas Peter. (nri)



