
KRAYAN – Bank Indonesia bersama pemerintah daerah melaksanakan kegiatan edukasi CBP Rupiah, QRIS, serta pelindungan konsumen kepada masyarakat di Krayan Barat, wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.




Kegiatan ini dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari Camat, Kepala Desa, tokoh masyarakat, serta pelajar. Materi yang disampaikan menekankan pentingnya cinta rupiah sebagai simbol kedaulatan, kebanggaan atas penggunaannya di wilayah perbatasan, serta pemahaman untuk bijak dalam bertransaksi.
Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada sistem pembayaran QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal, sekaligus pemahaman tentang cara bertransaksi yang aman serta langkah pengaduan jika terjadi masalah.



“Masyarakat Krayan Barat menyambut baik kegiatan ini, mengingat keterbatasan akses informasi di wilayah perbatasan membuat edukasi langsung dari Bank Indonesia sangat berarti,” kata Hasiando Manik, Kepala Perwakilan BI Kaltara.



Ia menyebutkan, para tokoh masyarakat menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bank Indonesia yang tidak hanya memberikan pemahaman terkait rupiah sebagai alat pembayaran sah, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai transaksi digital melalui QRIS.



Kehadiran Bank Indonesia di perbatasan dinilai sebagai wujud nyata perhatian Bank Indonesia dalam memperkuat kedaulatan ekonomi sekaligus meningkatkan literasi masyarakat agar semakin siap menghadapi perkembangan sistem pembayaran modern.



Selain itu, BI Kaltara juga memperkenalkan layanan informasi publik (LIP) yang dapat diakses mayarakat luas dari berbagai kanal tidak terkecuali masyarakat perbatasan.



“Memang mungkin untuk wilayah perbatasan seperti ini akan terkendala jarak, tapi kami juga menyediakan berbagai kanal yang dapat diakses dari jauh seperti email, atau telpon,” ujar Ayu yang merupakan salah satu narasumber BI. (Sha)