

TARAKAN– Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara bersama unsur TNI, Polri, BINDA Kaltara, Bea Cukai Tarakan, dan Satpol PP Tarakan berhasil melaksanakan Operasi Pemulihan Kampung Rawan Narkotika Terpadu di Kota Tarakan pada Jumat, 07 November 2025.



Operasi ini menyasar dua titik prioritas yang telah teridentifikasi rawan narkoba, yaitu Kelurahan Selumit Pantai RT 12 dan Kelurahan Juata Permai (Juata Korpri).
Kelapa BNNP Provinsi Kaltara Brigjen Pol Tatar Nugroho menyebtukan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program nasional “War on Drugs” dan komitmen nyata BNN untuk menekan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di wilayah tersebut.


Dari hasil operasi gabungan ini, aparat berhasil mengamankan 8 orang (7 laki-laki dan 1 perempuan) yang hasil tes urinenya menunjukkan positif menggunakan narkotika. Kedelapan individu tersebut, yang berasal dari Selumit Pantai dan Juata Korpri, langsung dievakuasi untuk menjalani asesmen dan rehabilitasi di bawah pengawasan BNNP Kaltara.



Selain mengamankan pengguna, lanjut Tatar, petugas juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain:
* 10 bungkus plastik bening berisi kristal putih diduga sabu dengan berat brutto total 1,59 gram.
* 5 buah alat hisap jenis bong.
* 1 buah timbangan digital.
* Sejumlah alat pendukung lain seperti plastik cetik dan korek api.



Tatar menegaskan bahwa fokus utama operasi ini adalah pemulihan. “Kami tidak berhenti pada penangkapan. Operasi terpadu ini bertujuan untuk memulihkan fungsi sosial, ekonomi, dan keamanan di wilayah rawan. 8 pengguna yang kami amankan langsung kami bawa untuk direhabilitasi, karena mereka adalah korban yang harus diselamatkan,” ujarnya.


Ia menjelaskan, operasi pemulihan ini memiliki empat tujuan utama yakni menekan angka penyalahgunaan, memulihkan fungsi sosial ekonomi, memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan sinergi antarinstansi.
Lebih lanjut, BNNP Kaltara memastikan bahwa program ini akan berlanjut dengan serangkaian langkah strategis seperti pendampingan berkelanjutan terhadap masyarakat di dua lokasi sasaran. Pemberdayaan ekonomi dan sosial untuk menciptakan alternatif produktif yang sehat bagi warga. Monitoring dan evaluasi rutin untuk memastikan status kawasan tetap bersih narkoba. Dan replikasi model yakni pemulihan ini direncanakan untuk direplikasi di daerah rawan lain di Kalimantan Utara.
“Kolaborasi ini adalah simbol kebangkitan kita bersama melawan narkoba. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Tarakan untuk berperan aktif dalam pencegahan, agar kita dapat melahirkan generasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi demi masa depan Kalimantan Utara yang lebih bersih dan aman,” pungkasnya. (Sha)

