Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Cegak Pelecahan dan Kekerasan Seksual, Ketua DPRD Tarakan Sarankan Pendidikan Seks Masuk dalam Kurikulum
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
DPRD TARAKAN

Cegak Pelecahan dan Kekerasan Seksual, Ketua DPRD Tarakan Sarankan Pendidikan Seks Masuk dalam Kurikulum

redaksi
redaksi
14 Maret 2025
Share
Ketua DPRD Tarakan, Muhammad Yunus.
SHARE

TARAKAN – Memperingati International Women’s Day 2025, Gerakan Perempuan untuk Keadilan Tarakan melakukan audiensi dengan beberapa stakeholder di Gedung DPRD Tarakan, Kamis (13/3/2025) terkait isu dan hak- hak perempuan yang bagi mereka masih luput hingga saat ini.









Dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), melalui aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), terdapat 150 kasus  kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Kota Tarakan selama tahun 2024.

Koordinator Lapangan (Korlap) GPK Tarakan, Nur Hasanah mengungkapkan, hal inilah yang menjadi alasan GPK menuntut ketegasan pemerintah terhadap isu keperempuanan yang terjadi di Tarakan. “Tarakan jadi penyumbang tertinggi di Kalimantan Utara, dari 246 kasus, 150 kasusnya dari Tarakan,” ujarnya.







Dirinya menuntut isu pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan di Tarakan untuk lebih diperhatikan dan ditindaklanjuti secara tegas. “Kenapa hal semenyakitkan ini masih terus terjadi, bantuan hukum yang diberikan ke korban pelecehan seperti apa? Sosialisasi harus terus digencarkan secara masif,” tuturnya.







Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Tarakan, Muhammad Yunus mengakui bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi. Menurutnya, upaya pencegahan tidak cukup hanya dengan penegakan hukum, tetapi juga harus dibarengi dengan pendidikan yang tepat.







“Kita tidak bisa menutup mata dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Anak-anak harus dibekali pengetahuan agar bisa melindungi diri mereka sendiri dari ancaman pelecehan dan kekerasan seksual,” ujarnya.







Ia menjelaskan, edukasi seks yang dimaksud bukanlah hal yang vulgar, melainkan pemahaman dasar tentang tubuh, batasan privasi, serta cara melindungi diri dari tindakan yang tidak pantas. Ia berharap dengan adanya edukasi ini, anak-anak tidak lagi menjadi korban karena minimnya pengetahuan tentang kekerasan seksual.







“Selama ini, pembahasan soal seks masih dianggap tabu. Padahal, anak-anak butuh pemahaman yang tepat agar mereka bisa melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika ini masuk dalam kurikulum, mereka bisa mendapatkan edukasi yang benar di lingkungan sekolah,” tambah Yunus.

Lebih lanjut, Yunus menuturkan bahwa wacana ini akan menyasar anak-anak dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia menilai, edukasi ini perlu disesuaikan dengan usia siswa agar materi yang disampaikan tepat sasaran dan tidak menimbulkan salah persepsi.

Meskipun baru sebatas wacana, DPRD Tarakan berkomitmen untuk mendorong program ini agar segera terealisasi. Yunus menegaskan pihaknya akan berupaya membawa usulan ini dalam pembahasan resmi di DPRD agar bisa menjadi kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat.

“Langkah ini masih awal, tapi kami akan mencoba merancangnya. Semoga program ini bisa menjadi salah satu cara untuk melindungi generasi muda dari ancaman kekerasan dan pelecehan seksual,” tutupnya. (*)  

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Kapolres Tarakan Apresiasi Antusiasme Masyarakat dalam Lomba Gerak Jalan HUT ke-80 RI 24 Agustus 2025
  • PWI Bulungan: Kepentingan Organisasi di Atas Kepentingan Pribadi 23 Agustus 2025
  • PWI Nunukan Ajukan Empat Tuntutan Penting ke PWI Kaltara: Evaluasi Kepemimpinan hingga Netralitas Kongres!   23 Agustus 2025
  • Tasyakuran PAN ke 27 Tahun, Launching Program Pengajian Sekaligus Bagikan Paket Pangan 23 Agustus 2025
  • Satlantas Polres Tarakan Tebar Kebaikan Melalui Jumat Sedekah Barokah 23 Agustus 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir