TARAKAN – Komisi II DPRD Kota Tarakan melakukan kunjungan lapangan ke SMPN 6 Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara, pada Jumat (19/9/2025). Kunjungan ini untuk meninjau langsung rencana pembangunan gedung baru di sekolah tersebut.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Markus Minggu, mengatakan kondisi medan menjadi tantangan besar. “Dari hasil diskusi dalam kunjungan, tadi kita membangun lokal di bagian belakang namun akan makan besar anggaran karena kondisi medan. Ada paret yang cukup besar,” jelas Markus.
Menurutnya, jumlah pendaftar di SMPN 6 terus bertambah setiap tahun, sehingga perlu ada langkah cepat untuk menjawab kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan ke depan. “Melihat kondisi SMPN 6 ini dari tahun makin bertambah jumlah pendaftar. Dari sinilah kita start paling tidak menjawab tantangan sapras 10 atau 5 tahun ke depan,” ujarnya.

Markus menekankan perlunya kebijakan segera agar persoalan fasilitas tidak berlarut-larut. “Jika tidak mengambil kebijakan sekarang maka kondisi sapras ini akan tetap sama. Mari kita lakukan perbaikan. Ada ruangan lama yang itu memungkinkan untuk direhab atau bangun permanen di bagian Selatan,” tuturnya.
Selain persoalan gedung, akses masuk sekolah juga jadi perhatian. “Tinggal pendekatan untuk akses masuk. Lahan bagian depan kita lakukan pendekatan untuk penambahan jalan masuk,” katanya.
Kata dia, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan sempat mengatakan bahwa diperlukan perencanaan menyeluruh. Hal ini juga menjadi tantangan ke depan. “Untuk membuat masterplan, menurut kami jika dibangun secara massal akan butuh waktu lama dan juga anggaran besar. Itu tantangan jika bangun awal. Jika bangun bertahap, untuk bangunan lama dipikirkan untuk dibangun bertingkat. Itu yang bisa kami berikan rekomendasi dari dewan,” jelasnya.
Namun, penggunaan lahan pemerintah disebut masih rumit. “Selanjutnya memang kita pahami ada beberapa masukan dari tokoh masyarakat dan RT untuk menggunakan lahan pemerintah. Ini sudah kami bahas namun sangat rumit,” pungkas Markus. (pra)



