
TARAKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan menyoroti kondisi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan yang dinilai belum ideal dalam menghadapi potensi bencana. Wakil Ketua II DPRD Tarakan, Edi Patanan, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi BPBD adalah keterbatasan personel.




“Saat kami melakukan kunjungan ke BPBD, terutama saat terjadi bencana, kami melihat langsung kendala yang mereka hadapi. Personel yang ada saat ini sangat minim, hanya 12 orang. Padahal, idealnya dibutuhkan 40 orang agar penanganan bencana bisa lebih optimal di setiap kecamatan,” ujar Edi Patanan.
Selain masalah personel, BPBD Tarakan juga membutuhkan alat berat, terutama ekskavator mini. Selama ini, mereka harus menyewa atau meminjam alat dari pihak lain, yang tentu saja memakan waktu dan biaya.



“BPBD sudah memiliki operator yang siap, namun mereka belum memiliki alatnya. Keberadaan ekskavator mini ini sangat penting agar mereka bisa lebih cepat dan mandiri dalam menangani bencana,” tambah Edi.



DPRD Tarakan menilai bahwa pemenuhan kebutuhan personel dan alat berat BPBD merupakan hal yang sangat mendesak. Oleh karena itu, mereka akan memberikan dukungan penuh agar BPBD bisa lebih siap dalam menghadapi berbagai potensi bencana.



“Ini adalah masalah urgensi. Kami akan mendukung upaya BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka. Kami berharap, dengan penambahan personel dan alat berat, BPBD bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat saat terjadi bencana,” tegas Edi. (nri)


