TARAKAN – Hijrahnya H Undunsyah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi isu hangat yang sedang bergulir ditengah pencermatan Daftar Calon Tetap (DCT).

Ditemui di salah satu rumah makan di Jalan Kusuma Bangsa, mantan Bupati KTT dua priode ini menjelaskan, hijrahnya ke PPP bukan karena hal yang mendasar atau prinsip.
“Saya selama ini secara struktural dan administratif di PKB tidak ada. Pada tahun 2010 hingga 2015 saya PNS dan tidak boleh berpolitik,” ujarnya saat menggelar konferensi pers, Selasa (15/8/2023) sore kemarin.
Ia menjelaskan, selama ini banyak orang yang menganggap bahwa dirinya merupakan pengurus PKB, namun secara administrative tidak ada. Bahkan ketika menjadi Bupati KTT pada tahun 2010-2015 tanpa partai.

“PKB tidak ikut sama saya. Jadi kami sekeluarga karena merasa bukan orang politik namun birokrat maka menghindari berpolitik. Baru setelah April 2023 sebelum Idul Fitri setelah mendaftar baru bergabung dengan partai politik,” jelasnya.
Setelah melakukan pendaftaran bacaleg untuk maju ke DPR RI melalui PKB, H Undun dan Istrinya H Umi Suhartini baru merasa bergabung di dunia politik. Akan tetapi itu hanya berlansung beberapa bulan saja.
“Namun ketika masuk bulan Muharram, saya berpikir panjang terkait politik ini, arahnya ke mana. Akhirnya saya meminta masukan kepada beberapa sepuh dan teman. Apakah langkah yang saya pilih ini adalah yang terbaik. Memang beberapa yang memberikan tanggapan positif dan negatif. Namun keputusan akhir itu tetap sama saya. Bukan yang lain,” tegasnya.
Melalui diskusi bersama anak dan istrinya yang saat itu maju di PKB, H Undun akhirnya memutuskan untuk hijrah dengan membawa serta keluarganya ke PPP.
“Saya komunikasi dengan ibu (H Umi) dan anak saya. Bagaimana jika kita hijrah. Jadi bulan Muharram itu adalah bulan hijrah dan itu salah satu ibadah. Sehingga saya hijrah ini adalah ibadah, yang kedua manfaatnya hijrah adalah dari yang baik menjadi paling baik,” turutnya.
“Bagaimana kami ini pindah menjadi lebih baik, minimal pola dan strategi ke depan. PPP merupakan partai tua. Jaman orde baru ada PDI Perjuangan, Golkar dan PPP. Generasi sebelum saya semua di PPP. Jadi lebih indah, padahal banyak partai yang juga melirik. Itu yang mendasari mengapa memilih PPP,” sambungnya.
Ketua PBNU Kaltara ini menyebutkan, pihaknya dan PKB tidak ada kesalahpaham yang substansi ke hal-hal tertentu.
“Saya adem-adem saja. Saya juga melihat persoalannya 3 kali maju menggunakan PKB dan kalah. Ibu ikut maju calon walikota kalah, kemudian saya maju calon wakil gubernur kalah, dan ibu maju DPRD kalah lagi. Jangan-jangan Allah sudah memberikan indikasi jangan lagi,” terangnya.
Ia mencotohkan sebuah filosofi dengan perjalannya.
“Saya ini nelayan, pemancing, jika ada rumpun yang tidak ada ikan maka tidak mungkin ditunggu, namun pindah ke rumpun lain untuk mendaptakan hasil. Ini sebuah filosofi nelayan,” kata H Undun.
“Ini sudah ketiga kalinya, jangan sampai ke 4 kali,” tegasnya.
Terkait organisasi yang dipimpinnya, H Undun menegaskan, kader NU itu di mana saja dan boleh di partai apa saja.
“Hanya saja tidak boleh membawa lamban NU. Saya sebagai ketua NU tidak boleh, kami lepas baju, tidak boleh menggunakan. Jika ada yang membantu saya dari kader NU maka itu tidak membawa nama organisasi namun pribadi. Ini komintemen PBNU, NU tidak hanya di PKB,” ujarnya.
Suami H Umi Suhartini ini juga menjelaskan bahwa komunikasi dengan PKB tidak ada masalah. Hanya saja karna pisah perahu mungkin ada rasa sungkan.
“Itu terpulang dari mereka. Prinsip saya, tidak mau ada musuh,” katanya.
Mengenai masalah adminstrasi kepindahannya ke PPP, H Undun menyebutkan ia bersama keluarganya telah memasukkan surat untuk mencabut berkas di PKB.
“Untuk administrasi sudah selesai, kami sudah membuat surat pencabutan di PKB dan yang baru sudah kami berikan ke PPP. Kami berempat dalam waktu satu hari sudah melengkapi semua berkas untuk pencabutan dan pindah ke PPP. Kami sudah punya komitmen di DPP PPP bahwa kami satu keluarga tidak boleh pisah,” tukasnya.
Untuk diketahui, H Undunsyah dan H Umi Suhartini memilih maju bersama-sama ke DPR RI dengan menggunakan partai yang sama yakni PPP. Sebelumnya, H Umi Suhartini mencalonkan ke DPRD Provinsi Kaltara menggunakan PKB. Sementara kedua anaknya yakni H Surya dan Ilmansyah maju ke DPRD Provinsi Kaltara. (sha)