TARAKAN – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Tarakan, Adyansa, mengungkapkan hasil pertemuan antara pihaknya dan Kepala Bandara Juwata Tarakan yang membahas sejumlah peluang bisnis, khususnya dalam pemanfaatan lahan bandara.

“Beberapa target HIPMI ke depan termasuk ingin selalu memajukan UMKM kita dan membuka banyak pekerjaan,” katanya.

Ia menjelaskan, dari hasil diskusi tersebut, pihak bandara membuka ruang kerja sama pemanfaatan lahan yang tidak terpakai. Termasuk kemungkinan menyewakan lahan untuk kegiatan usaha.
“Tentunya saya sampaikan kemarin bahwa apakah ini menyalahi aturan dan alhamdulillah untuk khusus Bandara Juwata Tarakan memang diberikan otoritas tersendiri terkait lahan yang tidak terpakai,” jelasnya.
“Daripada kosong, tidak ada manfaatnya, bagus dimanfaati oleh pengusaha-pengusaha,” sambungnya.
HIPMI juga merancang beberapa inisiatif seperti pembangunan hotel, serta membentuk pusat UMKM yang bisa menjadi kota kuliner atau tempat hiburan malam hari, sebagaimana telah berhasil di kota-kota lain seperti Makassar dan Jakarta Selatan.
“Jadi kita buat semacam kota kuliner atau kota bermain tiap malam jadi ada daya tarik orang datang ke Tarakan,” ujarnya.
Ia menilai pertumbuhan ekonomi Tarakan sangat potensial dan membutuhkan peran besar dari para pengusaha. Oleh karena itu, HIPMI akan menjembatani kolaborasi antara pengusaha lokal maupun dari luar daerah.
“Nanti saya berkoneksi terus dengan teman-teman pengusaha dari berbagai sektor yang di luar kota atau yang ada di sini. Kalau ini berjalan otomatis yang pertama UMKM itu pasti saya budayakan dan yang kedua karyawan atau pekerja pastinya akan kami rekrut,” katanya.
Adyansa menyebut lahan bandara yang bisa dimanfaatkan termasuk area bekas pasar malam, dengan luas sekitar 3 hektare. Lokasinya yang strategis dinilai sangat menjanjikan untuk dikembangkan.
“Ya jadi lahannya itu yang biasa digunakan pasar malam kurang lebih ada 3 hektare yang bisa dimanfaatkan untuk disewa atau kerjasama oleh bandara. Nah ini peluang, saya rasa ini peluang apalagi kita lihat di sana jantung kota dan daya tariknya bandara,” paparnya.
Meski pertemuan masih tahap awal, HIPMI akan melanjutkan pembahasan serius dengan pihak bandara pada pertemuan berikutnya. Respons dari Kepala Bandara Juwata dinilai sangat positif.
“Kepala bandara sangat luar biasa. Dia langsung ngomong tidak usah lagi kapan-kapan, ini peluang sekali dari segi bisnis. Kepala bandara ini selalu membuka ruang, selalu membuka diskusi, selalu membuka harga. Yang paling pertama harga sewa itu masih relatif masih bisa kita negosiasi sampai terjadinya deal,” ujar Adyansa.
Ia menilai ini menjadi angin segar bagi pengusaha untuk memanfaatkan potensi lahan bandara sebagai modal usaha dan memperkuat perekonomian daerah. (Pra)