TARAKAN – Dunia pendidikan di Kalimantan Utara, khususnya Kota Tarakan diramaikan dengan hadirnya Institut Sains dan Teknologi Muhammadiyah (Instekmu) Tarakan. Penyerahan SK pendirian dan launching secara resmi dilakukan pada Sabtu (12/3/2022) malam kemarin.

Ketua DPW Muhamadiyah Kalimantan Utara, Syamsi Sarman dalam sambutannya memaparkan secara runut bagaimana Instekmu Tarakan ini akhirnya mendapatkan izin untuk didirikan.
Syamsi mengungkapkan. wacana memiliki Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Tarakan sudah lama terdengar, sejak masih bergabung dengan Kaltim. “Warga persyarikatan sangat mengidam-idamkan adanya perguruan tinggi untuk kelanjutan pendidikan putra putri warga Muhammadiyah di Kaltara. Pemekaran wilayah Provinsi Kaltara yang diikuti dengan pembentukan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kaltara pada tahun 2015 menjadi momentum diagendakannya usaha secara resmi untuk pendirian PTM di Kaltara,” ungkapnya.

Kata Syamsi, hal tersebut tertuang dalam program kerja unggulan PWM Kaltara masa khidmat 2015-2020. Untuk pertama kalinya ketua PWM Kaltara, Almarhum DR Muh Yunus Abbas meyampaikan keinginan untuk mendirikan PTM di Kaltara dalam sidang Mukhtamar Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar. Selanjutnya pada sidang Tanwir di Ambon Tahun 2016 dan sidang Tanwir di Bengkulu Tahun 2018.

“Dalam setiap kesempatan laporan dinamika wilayah, pimpinan wilayah Muhammadiyah Kaltara selalu menyampaikan keinginan untuk membangun PTM di Kaltara,”jelasnya.
Dijelaskan Syamsi, PW Kaltara akhirnya membentuk tim pendirian yang diketuai oleh Sungkono, S.Pd., MH dengan rencana membentuk Universitas Muhammadiyah (Unmuh). PW dan Tim melakukan audiens dengan PP Muhammadiyah yang saat itu diterima oleh Sekjen PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta.
“Ketua PWM dan tim juga besilaturahim dengan Mendiknas. Selanjutnya, untuk mendapatkan petunjuk teknis, PWM dan tim mengunjungi Uhamka Jakarta dengan bertemu dengan rektor. Alhamdulillah mereka siap melakukan pendapingan,” paparnya.
“Tak sampai di situ saja, PWM dan tim di bantu oleh Megawati dan Kahimudin dari Unmuh Palu untuk persiapan dokumen. Kemudian kami bertemu dengan watimpres, Prof Malik Fajar dan ia berkenan memberikan surat pengantar untuk mengurus dokumen,” lanjutnya.
Selanjutnya, proses mendapatkan rekomendasi hingga kegiatan visitasi dari Kopertis XI Banjarmasin berjalan lancar dan terbitlah surat rekomenasi pendirian Unmuh Tarakan. Namun seiring beralannya waktu ternyata Mendikti memberlakukan moratorium pembukaan Universitas baru sehingga pendaftaran dilakukan cara online.
“Sempat ada harapaan saat berkonsultasi dengan Mendikti saat berkunjung ke Tarakan. Ia mengatakan bahwa ada pengecualian moratorium sebagai daerah 3T di perbatasan Utara. Namun setelah diproses tidak juga berhasil karena status Kota Tarakan tidak termasuk dalam 3T di Kaltara,” ungkapnya.
Tidak ingin perjuangan kandas, maka tim mengganti Unmuh menjadi Insterkmu pada tahun 2018. Terjadinya pergantian nama perguruan tinggi, maka ketua tim juga berganti dari ketua tim Sungkono ke Sabar Santuso. Sebagaimana menyiapkan dokumen Unmuh Tarakan, maka seluruh dokumen Instekmu Tarakan juga disiapkan dengan sebaik-baiknya.
Akhirnya, PP Muhammadiyah menetapkan Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta sebagai pendamping Instekmu Tarakan. Sedangkan Uhamka ditunjuk sebagai pendampaing UM Bandung. Namun demikian, kesungguhan Prof Suyatno untuk mendukung PTM ini, ia merekomendasikan Dwi Cahyono untuk mengawal pendirian Instekmu Tarakan.
“Komunikasi dibangun dengan rektor UM Malang yang dibahas dalam forum rektor PTM Kalimantan dalam pertemuan regional PWM di Banjarmasin. Atas dukungan dan rekomendasi majelis Dikti Litbang, PP Muhammadiyah menerbitkan SK Instekmu Tarakan dan menerbitkan jaminan garansi pada Bank Muamalat cabang Jogjakarta sebesar Rp 15,5 miliar,”bebernya.
“Alhamdulillah perjuangan panjang itu, hari ini kepala L2Dikti wilayah XI Kalimantan akan menyerahkan SK dengan Nomor 82/E/O/2022 tentang izin pendirinan Inteskemu Tarakan, Tanggal 17 Feb 2022 dengan 5 program studi. Kami titipkan Instekmu Tarakan ini kepada Rektor dan Wakil Rektor,” ucapnya.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengucapkan selamat atas keluarnya izin dan SK untuk Institut Sains dan Teknologi Muhammadiyah (Instekmu) Tarakan. Haedar juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak untuk mewujudkan Instekmu ini.
“Maka harapan kami bahwa Instekmu ini menjadi milestone (tonggak pencapaian) bagi Muhammadiyah Kalimantan Utara khususnya di Tarakan,” tutur Haedar.
Dalam acara tersebut Haedar berpesan tiga hal. Pertama, dengan adanya Instekmu akan semakin memperkuat sekaligus juga mempercepat dan memperluas usaha dakwah dan tajdid Muhammadiyah lewat berbagai bidang satu di antara bidang yang strategis adalah pendidikan.
“Saya yakin dengan pengorbanan yang tadi sudah diikrarkan sedemikian rupa dari seluruh civitas akademika dalam tempo lima tahun apabila kita bersungguh-sungguh Allah akan membukakan banyak jalan dan insyaAllah kita akan memancing energi positif masyarakat dan semua pihak untuk ikut bersama instekmu dan Muhammadiyah memajukan kampus tercinta ini,” kata Haedar.
Kedua, Instekmu dan seluruh PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah) diharapkan dapat meningkatkan peran Persyarikatan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang bukan hanya kecerdasan yang bersifat intelektual dan profesional tapi juga ruhaniyah. Di mana Indonesia tidak hanya akan maju secara fisik dan ragawi semata, bila tidak didukung oleh kecerdasan akal budi dan hal-hal yang bersifat nilai, agama, pancasila, norma yang menjadi state of mind dari bangsa Indonesia.
“InsyaAllah jika kita terus bergerak dengan kegigihan jalan pun akan terbuka,” ujar Haedar.
Ketiga, berperan dalam penyelesaian masalah. “Kita tahu bahwa banyak kemajuan yang dilakukan negara pasca merdeka. Tetapi dalam pendidikan kita masih harus mengejar ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain. Tingkat daya saing kita terhadap persaingan dengan dunia luar masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand, Denmark bahkan Filipina dan Brunei yang menunjukkan bahwa potensi SDM kita luar biasa tetapi belum dikembangkan dari potensi laten menjadi potensi aktual,” terang Haedar.
Memang membangun dunia pendidikan itu, lanjut Haedar, tidak sebentar bahkan dalam jangka panjang tetapi Ia meminta agar kader Muhammadiyah meyakini bahwa itu jalan yang paling strategis. “Semua negara maju di Eropa, Asia timur, Cina, Jepang, Korea Selatan ketika ada masalah dalam kehidupan mereka , mereka selalu bertanya ada apa dengan pendidikan kita?” kata Haedar.
Maka, Muhammadiyah akan tetap fokus pada ikhtiarnya untuk pendidikan, kesehatan dan gerakan sosial kemasyarakatan. “Memang kerja ini tidak populer dan jangka panjang tetapi yakinlah bahwa dampak dari apa yang diusahakan Muhammadiyah tidak lain untuk memberikan kemaslahatan bagi umat dan bangsa,” pungkasnya.
Wali Kota Tarakan, dr Khairul, M.Kes yang hadir dalam kegiatan tersebut mengucapkan selamat atas berhasilnya penyerahan SK dan launching Instekmu Tarakan. “Mudahan lembaga baru ini menjadi alternatif untuk pengembangan sumber daya manusia. Jurusannya bagus tidak ada di UBT. Bisa menjadi altenatif untuk anak-anak di Kaltara dan Berau. Semoga semakin maju,”harapnya.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr H Suriansyah mengapresiasi atas diluncurkannya Institut Sains dan Teknologi Muhammadiyah (Instekmu) Tarakan. Berdirinya Instekmu Tarakan menunjukkan kepedulian Muhammadiyah dalam peningkatan mutu Pendidikan di provinsi termuda ini.
“Atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Muhammadiyajh atas peran dan pengabdiannya kepada bangsa,”kata Sekprov membacakan pidato Gubernur.
Dikatakannya, Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar. Yang berakidah islam bersumber pada Alquran dan hadis yang bertujuan mewujudkan masyarakat yang islami.
“Harapan besar tentu melekat dari berdirinya Instekmu Tarakan. Saya berharap perguruan tinggi ini dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan Pendidikan di Kaltara utamanya pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kaltara,”terangnya.
Hal ini terlihat dari IPM Kaltara berada pada angka 71,19 atau naik 0,56 persen dari tahun 2020 yang berada pada angka 70,63. Ini perlu mendapat perhatian bersama, pasalnya angka IPM Kaltara masih berada di bawah rata-rata nasional.
“Karena itu, pemerintah akan terus mendorong kebijakan Pendidikan, Kesehatan dan ekonomi sehingga menjadi daerah yang maju dan berkembang,”katanya.(adv)