TARAKAN – DPRD Kota Tarakan menilai ketergantungan pada daging sapi impor atau beku dari luar daerah tidak bisa menjadi solusi jangka panjang. Karena itu, DPRD mendorong pemerintah kota serius mengembangkan peternakan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Anggota Komisi II DPRD Tarakan, Abdul Kadir, mengatakan kebutuhan daging sapi di Tarakan terus meningkat setiap tahun, sementara pasokan dari peternakan lokal masih sangat terbatas.
“Kalau kita bicara peternakan, maka kita bicara kebutuhan sapi (daging), setiap tahun itu meningkat maka DPRD juga mencoba berfikir tentang peternakan sapi dikembangkan,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).

Ia menilai program pengembangan peternakan sapi yang sebelumnya ada di pemerintah pusat kini sudah hilang, sehingga perlu diambil alih oleh pemerintah daerah. Menurutnya, DPRD siap mendukung baik secara moral maupun anggaran agar program ini bisa berjalan.
“DPRD support agar kiranya ini menjadi prioritas pemerintah daerah,” jelasnya.
Abdul Kadir menegaskan, pengembangan peternakan sapi di Tarakan bukan hanya soal ketersediaan daging segar, tetapi juga bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan serta pemenuhan gizi masyarakat. Menurutnya, peternakan sapi harus menjadi prioritas, jangan hanya mengandalkan daging beku dari luar.
TARAKAN – DPRD Kota Tarakan menilai ketergantungan pada daging sapi impor atau beku dari luar daerah tidak bisa menjadi solusi jangka panjang. Karena itu, DPRD mendorong pemerintah kota serius mengembangkan peternakan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Tarakan, Abdul Kadir, mengatakan kebutuhan daging sapi di Tarakan terus meningkat setiap tahun, sementara pasokan dari peternakan lokal masih sangat terbatas.
“Kalau kita bicara peternakan, maka kita bicara kebutuhan sapi (daging), setiap tahun itu meningkat maka DPRD juga mencoba berfikir tentang peternakan sapi dikembangkan,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Ia menilai program pengembangan peternakan sapi yang sebelumnya ada di pemerintah pusat kini sudah hilang, sehingga perlu diambil alih oleh pemerintah daerah. Menurutnya, DPRD siap mendukung baik secara moral maupun anggaran agar program ini bisa berjalan.
“DPRD support agar kiranya ini menjadi prioritas pemerintah daerah,” jelasnya.
Abdul Kadir menegaskan, pengembangan peternakan sapi di Tarakan bukan hanya soal ketersediaan daging segar, tetapi juga bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan serta pemenuhan gizi masyarakat. Menurutnya, peternakan sapi harus menjadi prioritas, jangan hanya mengandalkan daging beku dari luar. (Pra)



