Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Kertaji, Varietas Baru Jeruk Keprok Indonesia
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
NEWS

Kertaji, Varietas Baru Jeruk Keprok Indonesia

redaksi
redaksi
27 Mei 2020
Share
Foto: Kementerian Pertanian for Facesia.com
SHARE

JAKARTA – Jeruk Keprok Indonesia terus diperbaiki sifat dan potensi hasilnya. Berbagai varietas unggul sudah dilepas ke masyarakat. Salah satu varietas terbaru adalah varietas Kertaji, hasil penelitian dari Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro).

Jeruk sebagai buah yang digemari masyarakat mempunyai banyak peluang untuk dikembangkan. FAO menempatkan Indonesia sebagai produsen jeruk no 3 di dunia untuk jenis keprok dan siam dengan produksi 2 juta ton tiap tahunnya.

Penghasil jeruk terbesar di Indonesia diantaranya Jawa Timur, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Untuk menambah keragaman dan sekaligus bersaing dengan jeruk impor, Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian berupaya menghasilkan varietas baik dari seleksi maupun hasil persilangan yang memiliki keunggulan.

Tahun 2019, Kementerian Pertanian melepas varietas unggul baru yaitu jeruk keprok Kertaji yang dirilis dengan SK Menteri Pertanian No 167/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2019.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry saat dihubungi Jumat (20/5) menuturkan jika Balitbangtan memiliki koleksi Sumber Daya Genetik (SDG) Jeruk cukup besar serta telah menghasilkan benih pokok jeruk bebas penyakit yang dikelola Balitjestro dan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Fadjry Djufry optimis bahwa Jeruk Indonesia mampu bersaing dengan jeruk impor. “Kualitas jeruk kita lebih baik, lebih segar, lebih manis. Dan dengan adanya pengembangan buah jeruk oleh Kementan di Balitjestro Batu, produksi jeruk di Indonesia diupayakan terus meningkat dengan kualitas ekspor yang tidak kalah dengan jeruk negara lain,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan Chaereni Martasari, peneliti pemulia Balitjestro, jeruk Kertaji berasal dari keluarga jeruk Keprok yang memiliki adaptasi di dataran tinggi.

Keunggulan buah ini diantaranya warna oranye, dengan rasa asam manis segar dan berbiji sedikit. Berat dari buah ini antara 106 – 195 gram. Daya simpannya antara 45 – 49 hari setelah panen pada suhu rata-rata 28 C. Kertaji cocok ditanam di dataran tinggi.

“Varietas ini diharapkan dapat dikembangkan untuk bersaing dengan jeruk impor dan mampu memenuhi selera masyarakat dengan berbagai keunggulannya,” lanjutnya.

Varietas unggul ini juga diharapkan mampu menarik petani dan pelaku agribisnis lainnya untuk mengembangkan dan mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi jeruk nusantara.

Tantangan dan peluang di bidang pemasaran pun terus dikaji mengingat preferensi konsumen muda mengalami perkembangan yang luar biasa dibanding dua dekade terakhir.

“Jeruk Indonesia memang masih perlu sentuhan lebih di penampilan. Disisi lain, jeruk Indonesia unggul di sisi kesegaran dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan jeruk impor.” lanjut Chaereni.

Dukungan teknologi sangat diperlukan untuk pengembangan jeruk ini. Dengan teknologi yang tepat akan mendukung keberhasilan budidaya jeruk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (kementan) telah memiliki inovasi teknologi jeruk yang dikenal dengan Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) untuk diadopsi petani dalam membudidayakan jeruk.

Penerapan teknologi ini sangat penting untuk menjaga tanaman untuk tetap sehat dan berproduksi dengan baik. Selain itu akan mampu mengendalikan serangan hama dan penyakit yang menyerang jeruk sehingga umur produksi akan lebih lama. (bdi)

Print Friendly, PDF & Email
TAGGED:#BalaPenelitiandanPengembanganPascapanenPertanian#Balitbangtan#KementerianPertania
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Peringatan Haul Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Berbagi ke Panti Asuhan, Upaya Mencerdaskan Anak Bangsa 21 Juni 2025
  • Hipmi Kaltara Gandeng Disnaker Tarakan Gelar Forbisda dan Job Fair 21 Juni 2025
  • Haul Bung Karno, Momentum Wariskan Semangat Perjuangan ke Genarasi Muda 21 Juni 2025
  • Merasa Haknya Diambil, David Minta Ketegasan Pemerintah dan DPRD 21 Juni 2025
  • Bulan Bung Karno Panggilan Moral untuk Perkuat Nasionalisme Inklusif 21 Juni 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir