TARAKAN – Kunjungan kerja Komisi I DPRD Kota Tarakan di RT 17 Karang Anyar Pantai, Jumat (20/6/2025) pagi tadi berakhir ricuh. Masyarakat terprovokasi dan saling serang dengan rombongan pemilik lahan.

Dari pantauan di lapangan, sekira pukul 10.58 wita, ketua Komisi I DPRD Tarakan Adyansa sedang memimpin mediasi dan akan dibuat kesepatakan. Namun saat kesepakatan antara kedua belah pihak sedang dibahas, salah satu warga terlibat cekcok dengan pengacara pemilik lahan.
“Kalian juga kalau ke sini jangan bawa nama organisasi,” kata pria yang menggunakan baju warna hitam.

Mendengar hal tersebut, Kuasa Hukum David menimpali dengan mengatakan pihaknya tidak pernah membawa nama organisasi sejak mengurus permasalahan akses jalan tersebut. Merasa tidak terima dengan sikap kuasa hukum David, pria tersebut terpancing emosi dan terjadilah perkelahian. Akan tetapi yang diserang adalah salah satu tim dari Kuasa Hukum David karena melindungi sang pengacara.

Kejadian tersebut, sangat disayangkan oleh Ketua Komisi I DPRD Tarakan, Adyansa. Menurutnya, kehadiran mereka di lapangan untuk menengahi masalah akses jalan ini seperti tidak dihargai.
“Nah itu kericuhan ini sangat disayangkan. Terjadinya aksi provokasi antara masyarakat dengan rombongan pemilik lahan. Nah inilah, baru saja saya ceritakan tadi, kita menghindari yang seperti ini,” kata Ady.
Dengan adanya kejadian tersebut, ia akan segera mengambil langkah agar tidak lagi terjadi hal serupa di lapangan.
“Baru juga kita turun, sudah adanya aksi seperti itu. Nah itu kita hindari. Makanya harus segera kita mengambil langkah dari pemerintah kota, dari kami DPR juga harus segera mengambil langkah supaya masyarakat tidak dirugikan dan pemilik yang mengklaim juga tidak dirugikan. Jalan itu bisa dipakai sama-sama,” jelasnya.
Ketika ditanyakan mengenai pemicu keributan di lapangan, Ketua PKS Muda Kota Tarakan ini menjelaskan itu karena adanya provokasi. “Tadi itu provokasi saja. Kalau saya melihat itu karena sebelum kami turun memang sudah beberapa kali di mediasi oleh kelurahan. Jadi mungkin sebelum itu sudah ada gesek-gesekan. Nah akhirnya tadi mungkin puncaknya,” bebernya.
“Tapi Alhamdulillah sudah ditengahi semua. Dari pihak pemilik lahan, dari masyarakat juga. Tolong menghargai kami, kalau mau kami selesaikan, tolong dihargai. Tadi ada Pak Kapolsek Tarakan Barat, ada Pak Lurah. Tolong dihargai semua, biarkan yang punya kebijakan yang kita percayakan,” lanjutnya.
Meski sempat terjadi keributan, ia menyebutkan jika masalah itu sudah selesai semua. (sha)