Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Panggil Disnaktan, DPRD Minta Pembatasan Kuota Daging Beku
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
POLITIK

Panggil Disnaktan, DPRD Minta Pembatasan Kuota Daging Beku

redaksi
redaksi
6 April 2023
Share
Komisi III DPRD Tarakan menggelar RDP dengan Disnaktan.
SHARE

TARAKAN – Komisi 3 DPRD Kota Tarakan melakukan rapat dengar pendapat (Rdp) dengan Dinas Peternakan, Pertanian dan Tanaman Pangan (Disnaktan) Kota Tarakan, Selasa (4/4/23). Hal ini, menindaklanjuti keluhan peternak ayam ras dengan banjirnya daging ayam beku di pasaran.









Rdp yang dipimpin Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Abdul Kadir dengan didampingi Sekretaris Komisi 3 Dapot Sinaga serta anggota Komisi 3 Dino Andrian, Sofyan Udin Hianggio, Herlin dan Sriwati ini, dihadiri langsung Kepala Disnaktan Elang Buana beserta jajaran.

Sekretaris Komisi 3 Dapot Sinaga menyampaikan rdp ini, menindaklanjuti semakin banyaknya masuk daging ayam beku di Kota Tarakan. Hal itu bisa mengganggu keberlangsungan peternak dan pengusaha inti ayam ras di Kota Tarakan.







“Banyak teman-teman peternak maupun pengusah inti menyampaikan ke saya untuk diteruskan ke dinas, supaya daging ayam beku dibatasi,” kata Dapot.







Sebab, kata Dapot sebelum puasa Disnaktan pernah melakukan rapat dengan pengusaha inti dan peternak meminta kebutuhan daging ayam selama ramadhan dan hari raya Idul Fitri dipenuhi dengan total jumlahnya 350 ribu ekor. Dan permintaan tersebut sudah disanggupin peternak dan pengusaha inti, hanya saja di dalam perjalan masuk daging ayam beku.







“Alasan Disnaktan soal daging ayam beku itu, untuk menutupi kematian ayam di peternak dari analisanya diperkirakan mencapai 10 persen dari 350 ribu ekor. Ternyata dalam perjalanannya kematian minim dibawah 10 persen bahkan ada hanya 3 persen, sehingga banjir stok daging dipasaran,” ujar politisi Hanura.







Alasan lain Disnaktan, daging ayam beku itu dipasarkan ke keluar Kota Tarakan. Kenyataannya, daging ayam beku ada masuk juga ke pasar-pasar dan rumah makan di Kota Tarakan. Padahal sebelumnya kebutuhan rumah makan, banyak dipenuhi dari daging ayam ras lokal.







“Soalnya ini akan berpengaruh ke peternak kalau nanti ayam dari kandang sudah besar, tentu akan merugi karena sulit menjualnya. Jangka panen ayam itu kan 40-45 hari, ketika sudah naik ke 50 hari itu peternak sudah rugi banyak dan ini yang dikawatirkan oleh peternak-peternak di Tarakan dan pengusaha apabila mendatangkan lagi daging ayam beku,” tegas Dapot.

Stok daging ayam ras di Kota Tarakan, dibeberkan Dapot saat ini kuotanya mencukupi bahkan malah melebihi. Ia meminta supaya Disnaktan membatasi dalam mendatangkan daging ayam beku di Kota Tarakan demi keberlangsungan para peternak dan pengusaha inti ayam ras.

“Kita juga belum tahu ini, data dari setiap inti itu akurat tidak. Informasi yang di dapat, mereka kadang mendatangkan melebihi kuota yang ditentukan Disnkatan ini juga menyebabkan akhirnya daging ayam ras banjir dipasaran. Makanya perlu kejelasan dan kejujuran dari inti juga ini menjadi atensi kami di DPRD,” terang Dapot juga pelaku usaha peternak ayam ras.

Wakil Komisi 3 Abdul Kadir menambahkan menyelesaikan persoalan daging ayam, DPRD akan menjadwalkan kembali pertemuan dengan semua pihak terkait terutama peternak, pengusaha inti, serta Disnaktan. Ia menyarankan Disnaktan untuk memberikan pendampingan, perlindungan dan koordinasi dengan peternak, supaya usahanya tidak gulung tikar.

“Saya menilai ini hanya kurang koordinasi saja baik soal stok maupun harga. Misalnya soal harga, tinggal koordinasi saja kalau mereka gak mau turunkan tinggal datangkan saja daging ayam beku. Perusahaan yang mendatangkan ayam beku juga dibatasi kuotanya, supaya peternak juga terlindungi,” tutup Abdul Kadir.(*)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Tokoh Agama hingga Adat di Tarakan Kompak Deklarasi Damai 1 September 2025
  • Mati Suri PERUSDA Nunukan, Warisan Kegagalan Tata Kelola dan Hilangnya Potensi Daerah 29 Agustus 2025
  • Jufri Budiman Laksanakan Sosperda Tenaga Kerja Lokal Kaltara 29 Agustus 2025
  • Syamsuddin Arfah Sosialisasikan Raperda Kesejahteraan Sosial di Tarakan 28 Agustus 2025
  • Prajurit Kodaeral XIII Sigap Bantu Padamkan Kebakaran Rumah Warga di Tarakan 28 Agustus 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir