
TARAKAN – Pasangan Calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan dr. Khairul – Ibnu Saud bersilaturahmi bersama pengurus jajaran DPW (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) LDII Kaltara dan DPD LDII Tarakan, Selasa (19/11/2024).




Dalam kesempatan ini, paslon yang kerap disapa Kharisma ini memaparkan program-progam dan visi misinya. Tak hanya itu, pasangan Kharisma pun mendengar langsung masukan, saran dan aspirasi dari para pengurus LDII.






Incumbent Pilwali Tarakan dr. Khairul mengungkapkan hubungan silaturahmi dengan LDII sudah terjalin sangat baik sejak Khairul mencalonkan hingga menjabat sebagai Wali Kota bersama Effendi Juprianto periode (2019-2024).






“Alhamdulillah sebelum hingga saat kami menjabat organisasi LDII menjadi salah satu organisasi di Tarakan yang terus bersama kami. Program-program dari LDII juga bersinergi dengan kami baik itu pembangunan masjid hingga pembangunan sekolah,” ungkap Khairul.



Didampingi pasangannya Ibnu Saud dalam pencalonan, berharap agar LDII terus memberikan dukungan, agar program-program dapat terus dilanjutkan.
“Masukan dan usulan-usulan dari masyarakat maupun organisasi tetap harus gencar diutarakan dan diusulkan, agar kita terus bisa sama-sama saling bersinergi,” jelas Khairul.
Dalam kesempatan ini juga Khairul menceritakan plus-minus saat menjabat sebagai Wali Kota Tarakan. Kendati begitu, Khairul tetap meluruskan niat untuk membangun Bumi Paguntaka
“Paling tidak ada sesuatu yang kita torehkan. InsyaAllah bisa menjadi amal jariyah bagi kita. Makanya saya sangat mendorong pembangunan sekolah-sekolah madrasah cendika dan itu merupakan insyaAllah bisa menjadi amal jariyah kita bersama,” ungkap Khairul.
Tak lupa di akhir pertemuan, Khairul dan Ibnu Saud mengucapkan terimakasih, telah diterima bersilaturahmi ke organisasi LDII. Harapannya dapat terus mendukung keduanya hingga menjadi pemenang pilkada.
“Mudah-mudahan kami terus dukungan sama seperti dulu. Agar kami bisa menuntaskan program-program yang belum selesai. Terutama soal penangan banjir ternyata, lima tahun belum cukup menyelesaikan program yang kita bangun. Sehingga kita terus membuat skala-skala prioritas. Namun memang karena adanya keterbatasan anggaran sehingga bantuan yang diberikan tidak bisa sepenuhnya,” harap Khairul.(nri)