Facesia.comFacesia.com
Notification Show More
Latest News
Briptu SH Ditemukan Bersimbah Darah dalam Kamar Rumdin, Diduga Lalai Bersihkan Senpi
HUKRIM
Pembangunan Gedung SDN 014 Butuh Anggaran Sekitar Rp 5 Miliar
POLITIK
Ketersediaan Beras di Kaltara Aman Hingga 6 Bulan ke Depan
PEMPROV KALTARA
Pimpin Evaluasi Kinerja Personel, Ini Beberapa Penekanan Kapolda Kaltara
NEWS
Komitmen Ciptakan Iklim Ketenagakerjaan yang Adil
PEMPROV KALTARA
Aa
  • HOME
  • NEWS
    • POLITIK
    • NASIONAL
    • NUSANTARA
    • INTERNASIONAL
  • GAYA HIDUP
    • FASHION
    • WISATA
    • TEKNOLOGI
  • OPINI
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • FOTO
  • INFOGRAFIK
  • VIDEO
  • FACETIGASI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Pemkot Tarakan Dinilai Belum Siap, DPRD Tegaskan Tunda Belajar Tatap Muka
Share
Aa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • POLITIK
    • NASIONAL
    • NUSANTARA
    • INTERNASIONAL
  • GAYA HIDUP
    • FASHION
    • WISATA
    • TEKNOLOGI
  • OPINI
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • FOTO
  • INFOGRAFIK
  • VIDEO
  • FACETIGASI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Have an existing account? Sign In
Follow US
NASIONALNEWSNUSANTARA

Pemkot Tarakan Dinilai Belum Siap, DPRD Tegaskan Tunda Belajar Tatap Muka

redaksi
redaksi 2 Januari 2021
Share
Sofyan Hianggio
SHARE

TARAKAN – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mengaktifkan kembali belajar tatap muka di sekolah-sekolah tampaknya bakal ditunda. Pasalnya, belakangan ini jumlah kasus Covid-19 mengalami kenaikan sehingga menuntut Pemkot Tarakan agar membatalkan rencana tersebut.

Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan, Sofyan Udin Hianggio mengatakan, pihaknya telah memanggil pihak terkait, yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan membahas rencana belajar tatap muka ini. Dari hasil pertemuan tersebut, dia menyimpulkan sejauh ini Pemkot Tarakan belum siap menggelar proses belajar tatap muka lantaran angka penularan Covid-19 cukup meningkat belakangan ini.

“Kemarin (Rabu, 30 Desember 2020) kami mempertanyakan tentang dasar dasar apa yang mereka (gunakan) seperti protokol dan fasilitas keamanan. Apalagi posisi Tarakan, saat ini berzona merah. Kami ingin melihat ada perubahan ndak persiapan-persiapan, kemudian dan lain sebagainya. Jaminannya apa? Dasarnya apa?” tanya Sofyan.

Politisi Partai Golkar ini mengaku, pihaknya menyadari ada kejenuhan orangtua yang telah lama melakukan pendampingan proses belajar-mengajar anaknya. Namun, tegas dia, penularan Covid-19 tidak boleh diabaikan.

“Coba saja kita lihat orangtua saat ini, banyak yang tidak begitu paham. Karena mereka mungkin sudah jenuh karena sudah sekian lama anaknya belajar di rumah, sehingga mereka menyampingkan pandemi saat ini,” jelasnya.

“Penyebaran covid yang kita takutkan gelombang 2 ini yang 10 kali lipat lebih besar. Apalagi setiap hari ada yang meninggal. Kemudian di Januari itu kan musim pancaroba,  di situlah kadang banyak orang yang terserang flu, karena musim yang gampang berganti,” sambungnya.

Selain itu, dia juga mempertanyakan kesiapan Pemkot Tarakan terkait penganggaran pengamanan jika proses belajar tatap muka dijalankan. Menurutnya, pemerintah harus menjamin kesehatan dan keselamatan siswa dan tenaga pendidik selama proses belajar.

“Sekarang, apakah masih ada anggaran yang disiapkan untuk penangganannya, sementara rumah sakit sudah penuh. Kemarin, saat penularannya kecil, Pemkot buru-buru melakukan PSBB. Sekarang, dalam kondisi begini kok sekolah mau dibuka kembali,” katanya.

Memang, kata Sofyan, di beberapa daerah ada yang mewacanakan kegiatan belajar tatap muda dijalankan. Namun, dalam kondisi seperti ini mereka umumnya menunda kegiatan tersebut lantaran makin tingginya angka penularan Covid-19. Sofyan bahkan ragu seluruh tenaga pendidik masih dalam usia yang cukup fit dan tidak memiliki penyakit tertentu.

“Sekarang berapa usia rata-rata guru. Apakah dipastikan usianya di bawah 50 tahun semua dan tidak memiliki penyakit bawaan? Guru-guru ini kan garda terdepan. Jangan sampai guru-guru juga menjadi sasaran penularan. Apalagi di kalangan pemerintahan kan sudah banyak yang positif,” imbuhnya. (*/da)

Print Friendly, PDF & Email
redaksi 2 Januari 2021
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Advetorial

Ketua Komite III DPD RI Kunjungi Baloy Mayo
ADVETORIAL WISATA
Berkeliling Naik Mobil Pick Up Warga Bulungan Woro-woro Sosialisasikan Rekam Jejak Erick Thohir
ADVETORIAL
Ferdy Manurung Tanduklangi Dilantik Jadi Ketua PW PMTI Kaltara, Ini 5 Program Kerjanya
ADVETORIAL
NHH Gelar Syukuran Perdana
ADVETORIAL

© Facesia.com | All Rights Reserved.

  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir

Removed from reading list

Undo