

TARAKAN – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Utara (Kaltara) menekankan pentingnya bagi generasi muda untuk memahami sejarah dan jasa para tokoh pendiri daerah, khususnya dalam konteks pembentukan Provinsi Kaltara.



Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi internal dengan dr Ari Yusnita yang menyoroti peran sentral almarhum dr. H. Jusuf Serang Kasim, mantan Wali Kota Tarakan dua periode (1999–2009), Sabtu (25/10/2025).
Bahar Mahmud, Ketua Bidang Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa DPW PKS Kaltara, mengungkapkan bahwa pemahaman sejarah harus lebih dari sekadar mengetahui nama.


“Mungkin mereka tahu siapa yang namanya Pak Yusuf S.K., tapi itu hanya nama yang mereka mungkin tidak pernah dengar langsung dari pelaku sejarahnya,” ujar Bahar.



“Kami berharap perjuangan tokoh-tokoh seperti beliau bisa tersemat erat dengan generasi-generasi muda kita saat ini, agar mereka paham betul bagaimana daerah ini terbentuk,” tambahnya.



Dalam sesi diskusi, Bahar turut berbagi pengalamannya dalam perjuangan pembentukan Kaltara, yang disahkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012.


“Saya dulu terlibat, ikut-ikut membawa piagam pembentukan Kaltara keliling Tarakan. Itu kan perjuangan almarhum ayah beliau (Pak Yusuf S.K.) yang dahsyat,” ungkap Bahar.
Bahar juga menyoroti jasa almarhum Yusuf Serang Kasim, yang dikenal sebagai “Bapak Pembangunan Kalimantan Utara”, dalam memajukan Tarakan.
“Beliau disebut sebagai tokoh yang membesarkan Tarakan. Salah satu jejak peninggalannya adalah universitas tempat saya pernah kuliah, yang didirikan di bawah yayasan ayahnya Pak Yusuf S.K., dan kemudian statusnya berubah dari swasta menjadi negeri,” kenangnya.
Almarhum Jusuf S.K. tercatat sebagai Wali Kota Tarakan pertama yang menjabat dua periode (1999–2009).
“Beliaulah yang karena jasa-jasa beliau, kemudian mengantarkan Tarakan dan Kaltara secara khusus [mencapai kondisi saat ini],” tutup Bahar, seraya menyarankan agar forum tersebut lebih banyak diisi diskusi santai mengenai warisan sejarah ini, salah satunya dengan dr. Ari Yusnita, putri almarhum.
PKS Kaltara berkomitmen untuk terus menjadi jembatan bagi generasi muda agar dapat menghargai dan melanjutkan semangat perjuangan para pendahulu daerah.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya BPPM PKS untuk menyiapkan transisi kepemimpinan dari generasi yang lebih tua kepada anak-anak muda.
Peserta silaturahmi adalah anak-anak muda kader PKS, yang terdiri dari pelajar usia SMP/SMA hingga mahasiswa.
“Mereka adalah anak dari pengurus PKS yang dipersiapkan untuk melanjutkan perjuangan dan kepemimpinan di masa depan,”jelasnya.
Tujuan jangka panjang PKS adalah mentransformasi nilai-nilai ideologis partai kepada anak-anak muda ini, agar mereka cinta dengan PKS dan siap melanjutkan perjuangan orang tua mereka. “Secara ideologis, kita juga berusaha untuk mentransformasi ini menjadi transformasi ke anak-anak ideologisnya kita,” tutup Bahar Mahmud. (Sha)

