

TARAKAN – Pengurus Pemuda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muda Kota Tarakan melakukan kunjungan dan ziarah ke kediaman almarhum dr. H. Yusuf Serang Kasim (Yusuf SK) di Tarakan, Sabtu (25/10/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mengenang dan mengambil teladan dari tokoh yang dikenal sebagai pendiri dan pencetus Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).



Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua PKS Muda Kota Tarakan, Adyansa. Ia menyebut kegiatan ini sebagai upaya untuk memperkenalkan kepada para pemuda, sosok pahlawan Kaltara. “Inilah rumah pemrakarsa atau pencetus Kalimantan Utara,” ujar Adyansa.
Ia juga menyampaikan niatnya agar ziarah ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk perjalanan politiknya di Kaltara, menjadikan almarhum sebagai standar dan motivasi.


Dalam kunjungannya, Adyansa dan rombongan berkesempatan mendengarkan kisah-kisah mengenai almarhum dari putri beliau, dr. Ari Yusnita. Adyansa berharap cerita yang didapatkan dapat menjadi model semangat bagi seluruh anggota PKS Muda, terutama bagi mereka yang bercita-cita menjadi pemimpin di masa depan.



“Alhamdulillah, hari ini kami bersama teman-teman pengurus pemuda PKS yang ada di Tarakan berkunjung ke kediaman Bapak almarhum Yusuf SK. Untuk yang pertama adalah memperkenalkan, di sinilah rumah pemrakarsa atau pencetus Kalimantan Utara. Mudah-mudahan bisa menjadi langkah ke depan saya untuk Kalimantan Utara,” kata Adyansa.



Adyansa menekankan bahwa generasi muda harus memiliki semangat yang tinggi. “Anak muda itu harus terus berdiri, terus memotivasi, terus berkarya, jangan stagnan berdiri di satu tempat,” tegasnya.


Sosok dr. H. Yusuf SK, yang juga merupakan mantan Wali Kota Tarakan dua periode (1999–2009), dikenang sebagai pemimpin yang luar biasa. Namanya masih sering terdengar di berbagai tempat di Tarakan, mulai dari masjid, jalan, hingga rumah sakit yang menggunakan namanya.
“Beliau orang yang luar biasa, sampai sekarang namanya masih di mana-mana terdengar, sampai dipasang di masjid, ada jalan, ada rumah sakit. Jadi ini menjadi standar kita ke depan,” tutup Adyansa, menegaskan tekadnya untuk menjadikan almarhum Yusuf SK sebagai tolok ukur kesuksesan seorang pemimpin. (Sha)

