TARAKAN – Kegiatan pos koordinasi (Posko) penyelenggaraan angkutan udara lebaran tahun 2023 (1444 Hijriah) resmi ditutup per Rabu (3/5/2023).
Pagi tadi sekitar pukul 09.30 WITA, kegiatan apel penutupan posko dilaksanakan dihadiri seluruh instansi terkait. Dikatakan Kepala Posko Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023 Bandara Juwata Tarakan, Purnama Pangalinan, saat operasi posko ada dua shift dibagi dari pukul 05.00 WITA sampai pukul 13.00 WITA. Kemudian shift kedua dari pukul 13.00 WITA sampai selesai penerbangan.
“Secara garis besar kegiatan posko tahun ini berjalan dengan lancar karena didukung semua stakeholrder terutama peran media,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, selama arus mudik dan arus balik, terjadi peningkatan penumpang sejak 15 April 2023 untuk arus mudik sampai tanggal 21 April 2023. Di sana ada ekstra flight Tarakan-Jakarta, Tarakan-Makssar dan Tarakan-Surabaya.
“Peningkatan keseluruhan 48 persen penumpang. Kemudian arus balik meningkat sekitar 40-an persen. Dijumlahkan angka ada 21.000 mulai dari tanggal 14 April 2023 sampai tanggal 2 Mei 2023 arus mudik dan arus balik,” terang Purnama Pangalinan.
Ia melanjutkan, puncak tertinggi di tanggal 18 April 2023 ada 1.753 penumpang di momen arus mudik dan arus balik terjadi di H+3.
Data lalu lintas udara di Posko Penyelenggaraan Angkutan Udara Bandara Juwata Tarakan disebutkan Purnama, penumpang berangkat sejumlah 23.599 penumpang, dan total penumpang datang sejumlah 17.207 orang. Kemudianm data lalu lintas total pergerakan pesawat berangkat sejumlah 171 pergerakan, dan total pergerakan pesawat datang sejumlah 171 pergerakan.
Ia melanjutkan, evaluasi penerbangan lanjut Purnama, sudah ada kegiatan evaluasi dari kantor pusat terkait kelaikan, keamanan dan juga dari Otoritas Bandara Wilayah VII Balikpapan.

“Kami selalu diberi masukan meningkatakn tiga hal safety, security dan service. Dari tiga ini harus sesuai aturan penerbangan nasional dan internasional,” tegasnya.
Ia melanjutkan tahun lalu 2022 masih berstatus Covid-19, tahun ini pergerakan penumpang di bandara lebih tinggi. Karena tahun ini, semua orang sudah tidak diberikan pembatasan.
Lebih lanjut untuk kegiatan menonjol terjadi di H-3 Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Ada satu penumpang yang sudah masuk di pintu check ini dan pingsan.
“Sakit epilepsi, persiapan fisik kurang matang, atau waktu malam buru-buru menyelesaikan kegiatan dan terbang besoknya, ada penyakit bawaannya mengalami pingsan dan kami langsung hubungi KKP,” urainya.
Ia menambahkan dari KKP selanjutnya membawa ke rumah sakit terdekat. Setelah sembuh yang bersangkutan bisa terbang kembali.
“Tiketnya tidak batal, bisa. Karena ada alasan penting, saya langsung informasikan ke Citilink,” tukasnya. (*)



