NUNUKAN – Malam ramah tamah purna tugas Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 623/BWU di Hotel Lenflin, Selasa (5/1) berlangsung khidmat. Pasalnya, purna tugas tersebut menyimpan kenangan yang tak bisa dilupakan oleh warga Nunukan selama Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 623/BWU bertugas di Kabupaten Nunukan.

Namun, kenangan tersebut akan segera diobati oleh pasukan pengganti dari Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 16/Sula Bhuana Cakti. Batalyon ini merupakan satuan bantuan tempur di bawah komando Kodam VII/Wirabuana yang bermarkas di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Tak hanya dihadiri Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, acara tersebut juga dihadiri Danrem 092/Maharajalila sebagai Dankolakops Satgas Pamtas RI-MLY Sektor Timur, Brigjen TNI Suratno SIP. Jajaran TNI lainnya yang tampak hadir adalah Dandim 0911/Nnk Letkol Czi Eko Pur Indrianto, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, Danlanal Nunukan Letkol (P) Nonot Eko Febrianto SE CTMP, Ketua Pengadilan Negeri Nunukan Candra Nurendra Adiyana SH KN MHum, Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan Yudi prihastoro SH MH, Anggota DPRD Nunukan.
Dalam sambutannya, Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid mengucapkan, selamat datang kepada Dansatgas Batalyon Arhanud 16/Sula Bhuana Cakti Mayor Arh Drian Priyambodo SE beserta seluruh pasukannya. Pasukan ini akan bertugas menggantikan pasukan Yonif 623/BWU untuk melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di wilayah Kabupaten Nunukan. Tak lupa, Bupati juga memberikan ucapan terima kasih atas dedikasi yang telah dituntas dilaksanakan oleh Danyon 623/BWU Letkol Inf Yordania SIP MSi beserta seluruh pasukan.

“Satuan tugas pengamanan perbatasan Indonesia – Malaysia adalah wujud nyata dari konsistensi negara untuk menjaga perbatasan dari sisi pendekatan pertahanan keamanan,” ungkap Laura.
Menurut Laura, selama ini Satgas Pamtas terbukti mampu menanggulangi berbagai tindak kejahatan lintas negara yang selalu terjadi di wilayah perbatasan, seperti perdagangan manusia, penyelundupan barang ilegal seperti nakotika serta obat-obatan terlarang dan minuman keras.
“Di samping menjadi tolak ukur pengamanan wilayah teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia di perbatasan negara, satuan tugas pengamanan perbatasan juga berperan menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Nunukan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dansatgas Yonif 623/BWU, Letkol Inf Yordania SIP MSi juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dan masyarakat Nunukan karena bisa bertugas di Nunukan sesuai harapan. Tak lupa, Yordania juga menyampaikan permohonan maafnya sebelum pindah tugas.
“Maaf jika sekiranya ada perilaku kami ataupun anggota kami yang kurang berkenan di hati masyarakat Nunukan. Dan kami mohon doa restu karena setelah ini kami kembali ke satuan asal kami, yaitu Banjarmasin, Kalsel untuk melanjutkan pengabdian kami kepada bangsa dan negara. Mudah-mudahan hubungan kita ini akan terus terjaga sampai kita dipertemukan kembali,” ungkapnya.
Sementara itu, Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno SIP selaku Dankolakops Satgas Pamtas RI – Malaysia menyebut tugas dari pengamanan yang mereka lakukan adalah menjaga dan mengamankan perbatasan darat antara RI dan Malaysia dalam rangka menegakkan kedaulatan wilayah. Tugas ini juga untuk mencegah kegiatan ilegal berupa penyelendupan barang-barang ilegal, seperti narkoba, miras, atau barang-barang yang lain yang dilarang beredar di Indonesia dan tidak prosedural.
“Ini merupakan bagian dari tugas berat kami. Akan tetapi, untuk yang berkaitan dengan sembako untuk wilayah Krayan kami ada kebijakan. Namun, jika sembako yang masuk dalam jumlah sedikit dan hanya untuk kebutuhan masyarakat,” ucapnya tegas.
Suratno juga menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Nunukan, unsur Forkopimda, tokoh masyarakat dan SKPD yang selama ini telah membantu Satgas Pamtas Yonif 623/BWU dalam melaksanakan tugasnya sehingga melaksanakan tugas dengan baik. Selanjutnya Danrem juga berpesan kepada Dansatgas Arhanud 16/Sula Bhuana Cakti untuk terus mempertahankan apa yang sudah dirintis oleh Satgas Pamtas sebelumnya dan tetap menjalin kerjasama dan silaturahmi yang baik dengan Bupati Nunukan dan unsur Forkopimda.
Pagi harinya, Rabu (6/1) bertempat di lapangan Markas Komando Taktis (Kotis) Satgas Pamtas RI-Malaysia, di Jalan Fatahillah Nunukan, Suratno memimpin upacara serah terima Komando Pengendalian (Alih Kodal) Satgas Pamtas RI-MLY dari Danyon 623/BWU Letkol Inf Yordania SIP MSi, kepada Danyon Arhanud 16/Sula Bhuana Cakti Mayor Arh Drian Priyambodo SE. Upacara tersebut juga dihadiri Bupati Nunukan dan unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan.

Dalam upacara tersebut, Suratno mengatakan, tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka TNI menggelar kekuatan di wilayah NKRI dengan mempertimbangkan dan mengutamakan wilayah rawan keamanan, daerah perbatasan, daerah rawan konflik, dan pulau-pulau terpencil.
Menurut Danrem, wilayah perbatasan memiliki arti penting dan strategis dalam mengatasi masalah dan ancaman. Ancaman tersebut berupa penyelundupan barang, perdagangan manusia, narkoba, pencurian kayu dan lain-lain. Permasalahan lain adalah patok perbatasan yang hilang, rusak, atau bergeser ke wilayah Indonesia. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif 623/BWU yang telah melaksanakan tugas kurang lebih selama 8 bulan.
“Kepada seluruh prajurit Yonif 623/BWU saya ucapkan selamat jalan, selamat kembali ke home base dan sampaikan salam hormat saya kepada keluarga dan prajurit di satuan,” imbuh Suratno.
Setelah pelaksanaan upacara selesai, dilanjutkan dengan acara pemusnahan minuman keras. Sekitar 800 botol lebih berbagai merk dengan kadar alkohol diatas 5% dimusnahkan di halaman Makotis Satgas Pamtas RI-Malaysia. Danrem beserta Bupati dan unsur Forkopimda ikut dalam pemusnahan miras tersebut. (HUMAS/HBM)