TARAKAN – Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Simon Patino, menekankan pentingnya peran Ikatan Bidan Indonesia (IBI) agar lebih nyata dirasakan masyarakat. Pesan tersebut ia sampaikan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pengurus IBI Tarakan, Selasa (16/9/2025).

“Rapat dengan IBI, kita berharap intinya peran mereka sangat bermanfaat buat masyarakat. Selama ini mereka bergerak, namun tidak begitu kelihatan di masyarakat,” ujar Simon.
Ia menilai salah satu tantangan besar adalah pencapaian standar pelayanan minimum di bidang kesehatan. “Pada intinya saya sampaikan bahwa untuk mencapai standar pelayanan minimum, saya berharap IBI bisa mendekatkan diri pada masyarakat, bukan masyarakat mencari informasi dan masyarakat kesehatan,” tegasnya.

Ketua PC IBI Tarakan, Eneng Siti Fatimah, menyebut pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus memperkuat eksistensi organisasi.
“Kedua harapannya ada kolaborasi dan sinergi dengan berbagai stakeholder termasuk Komisi II yang menangani kesehatan,” ucapnya.
Ia menambahkan, IBI berkomitmen memberikan kontribusi maksimal terhadap kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, organisasi juga berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk fasilitas sekretariat.
Eneng menjelaskan, sejak terbentuk pada April 2025, IBI telah menjalankan sejumlah program. Di antaranya pemasangan KB gratis pada Hari KB Nasional, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pelayanan dan edukasi kesehatan di kegiatan car free day.
“Kedepan kami ada penyuluhan ke sekolah-sekolah targetnya SD,” katanya.
Menurutnya, fokus ke sekolah dasar karena anak-anak rentan terpengaruh media sosial yang bisa berdampak pada perilaku seksual.
“Itu juga karena kurangnya ilmu, harapan kami bisa masuk ke SD,” tuturnya.
Eneng mengungkapkan, bidan kerap menemukan kasus mengejutkan di kalangan anak usia sekolah.
“Ada kasus anak kelas 4 SD bersetubuh dengan temannya, ada yang kelas 6 SD hamil kan itu tidak terdata. Jadi ibunya, keluarganya menutupi aib. Kami bidan yang bersentuhan langsung dengan kasus seperti itu,” jelasnya. (Pra)



