TARAKAN – Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Tarakan baru-baru ini menyelenggarakan sebuah pelatihan strategis untuk mendorong Promosi Pariwisata melalui platform digital.

Acara penting ini resmi dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Tarakan, Elang Buana, pada Rabu, 12 November 2025, bertempat di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan.
Suherman, Kepala Bidang Pemasaran, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudporapar Tarakan, mewakili Kepala Dinas Agustina, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan utama untuk membekali para pelaku usaha dengan keterampilan promosi digital. Harapannya, langkah ini akan mampu meningkatkan perekonomian daerah dan menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, untuk berkunjung ke Tarakan.

Sebanyak 60 peserta diundang dalam kegiatan ini, terdiri dari berbagai pihak, termasuk pelaku ekonomi kreatif, UMKM, dan pegiat media sosial. Mereka mendapatkan materi mendalam mengenai strategi pemasaran digital untuk mempromosikan berbagai aspek pariwisata Tarakan, mulai dari destinasi wisata, event, hingga 17 subsektor ekonomi kreatif yang sedang berkembang pesat di kota tersebut, seperti kuliner, fashion, kriya, dan coffeeshop.
Untuk memastikan kualitas pelatihan, Disbudporapar Tarakan menghadirkan narasumber yang kompeten: Tasbir, seorang praktisi sekolah pariwisata dan mantan Asisten Deputi Promosi Pariwisata Kementerian Pariwisata, serta Rohil Firdiawan, pegiat sosial dan film maker lokal dari Tarakan.
“Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara melalui promosi destinasi yang ada, serta produk-produk unggulan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif. Tarakan dikenal sebagai destinasi wisata budaya, sejarah, dan kuliner. Kami berharap, pelatihan ini menjadi katalisator bagi promosi melalui digitalisasi platform, baik media sosial maupun media digital lainnya,” tutur Suherman.
Dengan penguasaan strategi digital ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikannya secara efektif, sehingga produk pariwisata Tarakan dapat dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Suherman, sektor pariwisata memberikan kontribusi signifikan bagi Tarakan. Tercatat pada tahun ini, sektor ini berhasil menyumbang 19,66 persen dari pendapatan daerah, atau setara dengan Rp20 miliar, yang berasal dari kuliner hingga industri pariwisata.
Disbudporapar berkomitmen untuk terus menggali dan mengembangkan potensi pariwisata Tarakan guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pelatihan seperti ini merupakan salah satu upaya nyata untuk membantu pelaku UMKM, industri kreatif, dan pariwisata dalam mempromosikan usaha dan destinasi mereka agar semakin dikenal publik. (adv)



