
TARAKAN – Bumi Paguntaka menghadapi permasalahan serius terkait pengelolaan sampah. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Hake Babu dilaporkan telah mengalami overload dengan tumpukan sampah yang melebihi ketinggian jalan. Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan menunjukkan bahwa setiap harinya, sekitar 163 ton sampah diangkut dari rumah-rumah warga.




“Kondisi TPA Hake Babu sudah sangat mengkhawatirkan. Sampah menggunung lebih tinggi dari jalan, dan jumlahnya terus bertambah setiap hari,” ungkap Wakil Ketua II DPRD Tarakan, Edi Patanan, setelah kunjungan kerja ke DLH Tarakan.
Menyadari kondisi darurat ini, Pemerintah Kota Tarakan bergerak cepat mencari solusi. Salah satu langkah yang diambil adalah mempercepat penyelesaian TPA baru di Juata Kerikil. TPA ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan sampah di Tarakan.



“TPA di Juata Kerikil sudah siap digunakan, tinggal dilengkapi dengan dukungan infrastruktur jalan untuk akses pengangkutan sampah,” jelas Edi Patanan.



Pemerintah Kota Tarakan juga tengah berupaya memperbaiki infrastruktur jalan menuju TPA Juata Kerikil. Pengerjaan jalan masuk melalui jembatan kuning ditargetkan selesai tahun ini. Sebagian jalan telah dicor beton sepanjang 1 km dengan lebar 6-8 meter, dan sisanya sepanjang 2 km akan diselesaikan dengan agregat.



Selain upaya pemerintah, peran serta masyarakat juga sangat penting dalam menjaga kebersihan kota. Edi Patanan mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah dengan baik.”Kebersihan lingkungan sangat penting untuk menciptakan kota yang nyaman ditinggali. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan Tarakan,” ajaknya. (nri)


