TARAKAN – Wakil Ketua DPRD Kota Tarakan, Edy Patanan, memimpin langsung kunjungan lapangan pada Selasa (6/5/2025) untuk meninjau sejumlah titik rawan banjir di wilayah Tarakan. Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini menyasar tiga lokasi utama, yakni Kelurahan Karangharapan dan Kelurahan Karanganyar, guna mencari solusi atas permasalahan banjir yang kerap meresahkan warga.
Titik pertama yang dikunjungi adalah RT 7, Kelurahan Karangharapan. Di lokasi ini, Edy menemukan tiga titik siring sungai yang roboh akibat terkikis air. Kondisi ini menyebabkan air sungai meluap ke permukaan saat hujan, menggenangi rumah warga.
“Kalau dibiarkan, kerusakan bisa semakin parah. Kami sudah koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menangani di anggaran perubahan tahun ini. Jika tidak tercover, akan dialokasikan pada anggaran murni 2026,” ujar Edy.
Di RT 4, Kelurahan Karangharapan, permasalahan serupa juga ditemukan. Sungai yang semakin dangkal akibat endapan tanah dan pasir memicu banjir saat hujan deras.
Solusi jangka pendek yang diusulkan adalah normalisasi sungai dengan memperdalam dan memperlebar saluran agar aliran air lancar hingga ke laut. Untuk jangka panjang, Edy mengusulkan pembangunan siring permanen yang diharapkan terealisasi pada 2026.
Karanganyar, tepatnya di RT 61, RT 59, dan RT 67. Di RT 61, parit yang telah dibangun masih membutuhkan pembenahan karena endapan pasir dan tanah menyebabkan aliran air tersumbat. Edy menegaskan perlunya normalisasi dan pelebaran parit agar air dapat mengalir ke sungai yang lebih besar.
Sementara itu, di RT 59 dan RT 67, banjir juga dipicu oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Banjir di sini salah satunya karena sampah yang dibuang sembarangan ke sungai dan parit. Kami mengimbau warga untuk tidak membuang sampah di saluran air,” tegas Edy.
Selain itu, rencana pembangunan green AC di RT 59 terkendala karena sebagian warga belum menghibahkan lahan. Edy berencana melakukan pendekatan persuasif untuk mencari solusi bersama.
Mengenai anggaran, Edy menyerahkan perhitungan teknis kepada Dinas PU. “Untuk siring yang roboh, penanganan harus segera dilakukan tahun ini agar kerusakan tidak meluas. Estimasi anggaran akan dihitung PU,” jelasnya.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen DPRD Tarakan untuk mengatasi permasalahan banjir yang telah lama dikeluhkan warga. Dengan sinergi antara pemerintah, dinas terkait, dan kesadaran masyarakat, diharapkan solusi yang berkelanjutan dapat segera terealisasi. (*)