TARAKAN – Aksi solidaritas mahasiswa menolak Undang-undang (UU) Umnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Tarakan memakan korban. Tercatat dua reporter terjatuh dari pagar dan terluka saat meliput aksi yang diikuti ratusan mahasiswa tersebut.

Dari pantauan Facesia.com, peristiwa tersebut terjadi saat mahasiswa terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian di depan pintu pagar Kantor DPRD Tarakan. Karena situasi tak diinginkan terjadi, semprotan air water canon dari mobil aparat kepolisian digunakan untuk menghentikan aksi tersebut.

Namun tak lama, seorang reporter Tarakan TV, yakni Arif Rohman, fotograper Radar Tarakan Ifransyah terjatuh. Terpantau juga seorang mahasiswa dan seorang tenaga administrasi yang belum ditahu identitasnya terluka. Total korban yang jatuh dan mengalami luka ringan di bagian kepala, pinggang dan pergelangan tangan sebanyak 4 orang.
“Jatuhnya pas di bagian kepala. Rasanya nyut-nyut. Tangan juga kayak terkilir,” kata Arif sambil menahan kesakitan.


Aksi serupa juga terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Tidak hanya mahasiswa, buruh dan pihak yang merasa dirugikan atas UU Omnibus Law Cipta Kerja ini turun ke jalan menuntut agar aturan ini dicabut. (*)