TARAKAN – Lika-liku kasus hukum telah ditempuh Khaerudin Arief Hidayat hingga ia dinyatakan bebas murni dari kasus dugaan mark up pengadaan lahan Kelurahan Karang Rejo. Namun, saat ia bebas, ada hal mengejutkan tentang keputusan yang telah dikeluarkan oleh DPP PAN terhadap dirinya.

Berikut data dan fakta polemik hukum, PAW dan pemberhentian tetap KAH:
2 Februari 2022 : KAH secara resmi ditahan Kajari Tarakan
30 Maret 2022 : Pengadilan Negeri Samarinda Nomor 11/Pid.Sus-TPK/2022/PN Smr memutuskan KAH bersalah dalam dugaan mark up pengadaan lahan Kelurahan Karang Rejo.

30 Maret 2022 : DPW PAN mengeluarkan SK dengan nomor PAN/A/K-S/051/III/2022 tentang permohonan PAW KAH dengan dasar telah diberhentikan sebagai anggota PAN.
13 April 2022 : DPP PAN mengeluarkan SK dengan nomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/100/IV/2022 tentang pemberhentian tetap KAH sebagai anggota PAN.
25 Mei 2022 : DPP mengeluarkan surat persetujuan PAW KAH dengan nomor PAN/A/KU-SJ/264/V/2022 dan digantikan oleh Drs H Rakhmat Majid Gani
25 Mei 2022 : DPW PAN Kaltara mengeluarkan surat pemohonan proses PAW KAH dengan nomor PAN/A/K-S/056/V/2022 ke Sekretariat DPRD Kaltara dengan tebusan Gubernur Kaltara dan KPU Kaltara.
30 Mei 2022 : Pengadilan Tinggi Samarinda Nomor 7/PID.TPK/2022/PT Smr memutuskan bahwa Khaeruddin Arief Hidayat, bersama dengan Hariyono, dan Sudarto dinyatakan tidak bersalah pada tindak pidana yang didakwakan.
31 Mei 2022 : KAH keluar dari lapas Kelas IIa Tarakan.
02 Juni 2022 : KAH kembali bekerja di DPRD Kaltara. Berkonsultasi dengan DPW, DPP PAN dan menemui sekertariat DPRD serta KPU untuk menunda proses PAW karena masih ada masalah internal yang belum selesai. Sore hari KAH melakukan reses di Kota Tarakan.
03 Juni 2022 : DPW PAN berangkat ke Jakarta untuk rapat koordinasi terkait surat DPP PAN. (*)
*Diolah dari berbagai sumber