TARAKAN – Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Indonesia (Hipmi) yang digelar di Solo mendadak viral di media sosial. Sejumlah video perkelahian antar pengurus Hipmi beredar luas di media sosial.

Ketua HIPMI Kota Tarakan, Ir. Lukman H Ambo Lala, ST membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, awalnya, acara Munas berjalan lancar. Namun karena ketidaksiapan dari ketua OS dan SC akhirnya Munas ditunda dan akan dilanjutkan esok hari.
“Jadi semalam itu sudah terarah dan bagus perjalanannya. Tapi karena banyaknya ketidaksiapan dari ketua OC dan SC akhirnya acara ini ditunda. Karena suara tidak lengkap. Dari jumlah 34 DPD ini masih banyak yang belum hadir hingga pukul 23.30 wib,” jelasnya.
Dengan pertimbangan tersebut, akhirnya Munas diskors dan akan dilanjutkan hari ini. Setelah peserta Munas keluar dari ballroom, terjadilah sorakan antar pendukung dari tiga kandidat yang akan jadi Ketum.

Baca juga: https://facesia.com/dipindah-ke-bontang-alasan-keselamatan-terancam-siapa-dalang-dibalik-hasbudi/
Ketiga caketum yang tengah berkontestasi yakni Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari, Sekretaris Jenderal Bagas Adhadirgha, serta Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI Anggawira.
“Namun karena banyaknya sorakan dari pendukung calon 1, 2 dan 3 akhirnya terjadi gesekan. Ini hanya ulah oknum saja yang tidak merasa puas dengan berjalannya sidang,” kata Lukman.
“Kejadian ini di luar ruang Munas. Sudah bubar pesertanya tapi antara suporter saling sorak akhirnya tersinggung. Dan terjadi perkelahian seperti yang di video,” lanjutnya.
Pengusaha asal Tarakan ini juga sangat menyangkan sikap peserta yang tidak bisa menjaga marwah Hipmi. Seharusnya Munas dijadikan ajang silaturahmi untuk mencari relasi bisnis bukan ikut terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami ada di lokasi namun dari Tarakan dan perwakilan Kaltara tidak ada yang ikut dalam perkelahian. Kami menyelamatkan personil agar tidak terjadi konflik. Intinya kami dari Kaltara dan Tarakan mengedepankan dalam Munas ini terjadi forum bisnis, menambah relasi dan jaringan. Kami tetap menjaga marwah Hipmi,” ungkapnya.
Lukman menegaskan, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib untuk ditindaklanjuti karena sudah diluar kepentingan organisasi.
“Ada oknum yang bermain untuk kepentingan pribadi bukan kepentingan organisasi,” ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, hingga saat ini Munas belum dilanjutkan. Para peserta masih menunggu keputusan.
“Semalam informasi dari dewan pembina menyarankan seluruh Ketum DPD berkumpul sebelum melanjutkan Munas. Mencari jalan agar tetap aman untuk menghindari konflik,” terangnya.
“Sampai saat ini belum dilanjut. Masih menunggu arahan. Jam belum dipastikan masih dilakukan pembahasan,” pungkasnya. (Sha)