TARAKAN – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023 disepakati sebesar Rp 1,162 triliun. Besaran anggaran melangalami kenaikan sebesar 15 persen dari anggaran sebelumnya sekitar Rp 1,030 triliun.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Tarakan dr Khairul usai menggelar rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Tarakan, Selasa (29/11/2022) pagi.
“Kenaikan ini dipengaruhi dari PAD juga termasuk dana transfer, bagi hasil dan intensif yang diterima sebagai bagian penghargaan untuk performance kita seperti intensif penanggulangan inflasi,” jelas Khairul.
Baca juga:https://facesia.com/jabat-kalapas-tarakan-ridwantoro-kita-mulai-dengan-kosong-kosong/

Dijelaskan Khairul, pemberian intensif merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah pusat dalam pengendalian inflasi di Kota Tarakan. Selain itu, ada upaya intensifikasi peningkatan pendapatan daerah termasuk dari BUMD, penyewaan aset dan lainnya.
“Aset yang selama ini menganggur kita rencanakan akan disewakan. Itu bagian dari upaya. Termasuk beberapa penagihan utang pajak, semoga yang tertunggak lebih banyak yang tertagihkan di tahun depan,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai realisasi APBD tahun ini, mantan Kadinkes Tarakan ini menyebutkan sudah diatas 80 persen. Meski demikian, ia tak menampik pasti ada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
“Selalu ada yang tidak terlaksana namun sudah cukup bagus. Memang selalu ada Silpa seperti tahun ini perkiraan sekitar Rp 76 miliar. Jika APBD sekitar Rp 1 triliun itu berarti ada sekitar 7 persen,” bebernya.
Dengan adanya silpa di akhir tahun sekitar 7 persen, maka realisasi anggaran berada diangka 93 persen.
“Silpa ini karena efesiensi, juga ada BLUD. Seperti rumah sakit. Silpanya itu dimanfaatkan lagi ke rumah sakit untuk tahun berikutnya,” jelasnya.
Baca juga: https://facesia.com/kalapas-tarakan-diganti-imbas-kasus-narapidana-yang-keluyuran/
Terkait prioritas penggunaan anggaran tahun 2023, Khairul menyebutkan lebih kepemantapan program prioritas yang sudah tertuang dalam visi misi.
“Karena sudah memasuki tahun ke empat, kita masih tetap bagaimana mensukseskan pencapaian visi misi menuju Tarakan smart city. Tetap kita mengacu pada 16 program prioritas juga antisipasi perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia. Termasuk situasi ekonomi global dunial, inflasi juga isu resesi dunia,” paparnya.
“Tentu ini menjadi perhatian kita juga dan APBD ini harus diarahkan bagaimana melakukan antisipasi termasuk penanggulangan terhadap kemungkinan resesi tahun depan,” pungkasnya.(sha)