TARAKAN – Udang Windu Hawaii atau Borneo Tiger Kaltara merupakan benur yang didatangkan dari Hawaii. Benur udang ini diklaim memiliki Survival Rate (SR) atau tingkat kelangsungan hidup diatas angka 50 persen.

Pengusaha Benur Borneo Tiger Kaltara, Leonardo Bong Tiro mengatakan, udang windu Hawai ini sudah di breeding selama 20 tahun di Hawaii.
“Sumber induknya dari Asia Pasifik, ambil dari sini Indonesia, India, Thailand, Filipina, dibawa kesana (Hawai) dibebaskan penyakit, baru di breeding dalam waktu 20 tahun sekarang sudah keluar,” ujarnya.

Bibit Hawai saat ini ada di Bangladesh, Vietnam, India dan Indonesia. Indonesia selain Kaltara ada di Sulawesi Pinrang ada di organik shrimp.

Lebih lanjut, Bong menjelaskan, indukan udang Hawai sudah di impor dan sudah dilakukan uji di laboratorium.
“4 tahun lalu kita impor induk dari Hawai 120 gram rata-rata, hasilnya (benur) bagus dan langsung ekspor ke China, dan harga jualnya cukup bagus,” ucapnya.
Baca juga: https://facesia.com/tebar-benur-unggul-borneo-tiger-kaltara-upaya-meningkatkan-ekonomi-kaltara/
Terkait dengan harga benur, Bong mengatakan benur indukan Hawai dihargai Rp 100 per ekor, lebih mahal dari benur biasa karena tehnologi tidak murah dan pembesarannya tidak murah.
“Mohon pengertian petambak, benur indukan Hawai memiliki angka hidup atau SR 50 Persen jauh lebih besar dibandingkan benur biasanya yang hanya 10 persen,” pungkasnya.(sha)