Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Ramadhan, Keteladanan, dan Tantangan Pendidikan di Kalimantan Utara 
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
© 2025 Facesia.com
Advetorial

Ramadhan, Keteladanan, dan Tantangan Pendidikan di Kalimantan Utara 

redaksi
redaksi
Published: 26 Februari 2025
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Dr. Syamsuddin Arfah, M.Si



(Anggota DPRD Provinsi Kaltara)

 



ENAM hari setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, Kaisar Hirohito langsung mencari tahu jumlah guru yang masih hidup. Jepang yang porak-poranda tak hanya butuh pembangunan fisik, tapi juga moral dan karakter rakyatnya. Dari situ, lahir semangat baru: pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi juga pembentukan akhlak.



Di Kalimantan Utara (Kaltara), persoalan pendidikan juga lebih dari sekadar akademik. Kasus-kasus kenakalan remaja seperti narkoba, seks bebas, dan perundungan (bullying) menjadi alarm bahwa kita harus menaruh perhatian lebih pada pendidikan karakter. Pelajar-pelajar kita di Tarakan, Bulungan, Malinau, Nunukan, dan Tana Tidung butuh teladan nyata dari para guru, bukan sekadar teori di kelas.

Seperti kata Profesor Ahmad Tafsir, guru itu bukan hanya pengajar, tapi pendidik dan pembentuk karakter. Ilmu bisa diajarkan dalam hitungan bulan, tetapi akhlak memerlukan proses panjang dengan keteladanan yang nyata. Dalam Islam, guru punya posisi istimewa karena tugasnya serupa dengan para nabi: menyampaikan ilmu, mendidik, dan memberi teladan.

Moralitas di Tengah Arus Modernisasi

Di Kaltara, kita melihat realitas yang mengkhawatirkan. Kasus penyalahgunaan narkoba yang semakin marak di kalangan pelajar, fenomena seks bebas yang meresahkan, serta budaya perundungan yang semakin parah di sekolah. Dalam kondisi ini, guru dan lingkungan pendidikan tidak boleh sekadar menjadi saksi. Mereka harus menjadi benteng moral.

Sebagaimana budaya antri di Jepang yang dijadikan fokus utama pendidikan dasar, kita di Kaltara seharusnya juga menanamkan nilai-nilai seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepedulian sosial sejak dini. Jika anak-anak hanya diajari tentang angka dan rumus, tetapi tidak belajar etika, apa gunanya?

Para guru di Kaltara menghadapi tantangan berat. Jarak tempuh yang jauh, akses pendidikan yang terbatas di pedalaman, hingga kurangnya fasilitas sekolah adalah tantangan nyata. Namun, mereka tetap berjuang dengan semangat. Guru di daerah perbatasan bahkan harus berhadapan dengan kondisi sulit, tetapi tetap berkomitmen mencerdaskan anak bangsa.

Ramadhan: Momen Refleksi dan Perbaikan

Di bulan Ramadhan ini, kita punya kesempatan besar untuk melakukan refleksi. Ramadhan adalah bulan pembinaan karakter. Rasulullah SAW bersabda: “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Baihaqi). Inilah saatnya membangun pendidikan yang lebih dari sekadar akademik, tetapi juga moral dan spiritual.

 

Dalam konteks kepemimpinan pendidikan, Ramadhan seharusnya menjadi momentum bagi para pemimpin daerah, kepala sekolah, dan guru untuk meneguhkan kembali peran mereka sebagai teladan. Kebijakan pendidikan di Kaltara harus memperhatikan aspek moralitas dan etika, bukan hanya angka kelulusan atau target akademik.

Menata Ulang Pendidikan Kaltara

Membangun generasi unggul di Kaltara butuh lebih dari sekadar kurikulum yang canggih. Kita butuh guru-guru yang menjadi role model. Seperti pepatah lama, “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Jika guru dan pemimpin pendidikan tidak menunjukkan keteladanan, jangan berharap anak didik memiliki karakter yang baik.

 

Saatnya kita menata ulang arah pendidikan. Jika Jepang bisa bangkit dari kehancuran dengan berfokus pada moralitas, mengapa kita di Kaltara tidak bisa? Pendidikan bukan hanya soal angka-angka di rapor, tapi juga soal bagaimana membentuk manusia seutuhnya.

 

Bulan Ramadhan ini, mari kita jadikan momentum untuk kembali kepada esensi pendidikan: membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia. Sebab, seperti yang dikatakan Imam Al-Ghazali, “Jika seorang guru tidak memberikan teladan, maka ilmu yang diajarkan tidak akan membekas di hati muridnya”. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Copy Link Print

Pencarian

Berita Terbaru

  • Kapolda Kaltara Ajak Ratusan Ojek Online Jaga Kamtibmas, Deklarasi Damai Digaungkan di Tarakan 19 Oktober 2025
  • Jaga Kondusifitas Kaltara, Kapolda Djati Gandeng Serikat Buruh 18 Oktober 2025
  • Kabidpropam Kaltara Pimpin Gaktibplin di Polres Tana Tidung, 25 Anggota Dites Urine 16 Oktober 2025
  • Kabidpropam Kaltara Beri Warning Keras Siswa Bintara Angkatan 53 dan Staf SPN Malinau 16 Oktober 2025
  • DPRD Kaltara Kawal Rp 53 Miliar DAK, Desak Kejelasan KRIS dan Audit Parkir RSUD Jusuf SK 16 Oktober 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL

Berita Terhangat

OPINI

Mati Suri PERUSDA Nunukan, Warisan Kegagalan Tata Kelola dan Hilangnya Potensi Daerah

29 Agustus 2025
OPINI

Pleno Tanpa Makna

27 Agustus 2025
OPINI

Strategi Komunikasi Pemasaran Ramita Batik Lulantatibu Produk Lokal Nunukan dalam Peningkatan Penjualan

22 Juli 2025
DPRD NUNUKANOPINI

DOB Sebatik Solusi Negara, Bukan Sekadar Wacana Daerah

9 Juli 2025
Previous Next
Facesia.comFacesia.com
© 2025 Facesia.com
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?