

TARAKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Taubah pada Sabtu (25/10). Peresmian ini merupakan hasil kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan dan bertempat di Masjid At-Taubah Lapas setempat.



Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Tarakan, Jupri, menjelaskan bahwa diresmikannya pondok pesantren khusus di dalam Lapas bertujuan menjadi pusat pembinaan kerohanian terpadu bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam. Program ini melibatkan peran pemerintah daerah, mitra organisasi Islam, dan masyarakat umum.
“Tujuan kami mendirikan program pembinaan Islam melalui Pondok Pesantren Daarut Taubah antara lain sebagai wadah dalam membina warga binaan agar memiliki akhlak mulia dan pengetahuan keagamaan Islam yang memadai,” terang Jupri.
Ia menambahkan, program ini diharapkan dapat mengakselerasi proses rehabilitasi mental dan spiritual, serta menyiapkan WBP menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat.
Jupri juga menekankan konsep “Sinergi Harmonisasi Kerohanian” yang diusung dalam program ini. Menurutnya, sinergi ini akan menjadikan pembinaan lebih bermakna, memperkuat kesiapan mental, spiritual, dan sosial WBP, serta mendukung misi pemasyarakatan modern dalam mencetak warga negara yang bermartabat, beriman, penuh toleransi, dan siap berintegrasi kembali dengan masyarakat.


“Dalam mewujudkan hal tersebut, butuh dukungan besar dari berbagai elemen meliputi Pemerintah Daerah, stakeholder di bidang pembinaan umat dan keagamaan, Organisasi masyarakat di bidang keagamaan hingga masyarakat umum,” tegasnya.



Penandatanganan PKS dan Dukungan Stakeholder
Kerja sama dengan MUI Tarakan ditindaklanjuti dengan penandatanganan dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS). PKS ini mengatur manajemen kegiatan secara efektif dan efisien, dengan mengedepankan Koordinasi, Konsultasi, dan Kolaborasi.



Acara peresmian dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ir. Elang Buhana sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Kota Tarakan yang mewakili Walikota Tarakan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tarakan, Ketua dan Pengurus MUI Tarakan, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta para pimpinan jemaat gereja di Kota Tarakan, menunjukkan dukungan lintas elemen masyarakat.


Ponpes Daarut Taubah Lapas Tarakan diresmikan langsung oleh perwakilan Walikota Tarakan, Ir. Elang Buhana. Melalui program kelas kerohanian ini, Lapas Tarakan optimis dapat membentuk tatanan pembinaan kepribadian yang inklusif, memperkuat kualitas spiritual WBP, dan membantu mereka memperbaiki hidup di masa mendatang. (*)

