Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
© 2025 Facesia.com
Advetorial

Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol

redaksi
redaksi
Published: 11 Januari 2021
Share
5 Min Read
PROTES : Massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerbu Gedung Capitol, Washington, Rabu (6/1). (Foto:REUTERS/Shannon Stapleton)
SHARE

WASHINGTON – Sebuah laporan terbaru mengungkap rencana jahat massa pendukung Presiden Donald Trump yang membuat kerusuhan di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu pekan lalu. Mereka berniatmengeksekusi gantung Wakil Presiden (Wapres) Mike Pence di pohon Capitol karena dianggap sebagai pengkhianat.



Pence telah menolak tunduk pada perintah Trump untuk mengubah hasil pemilihan presiden (pilpres) AS yang dimenangkan Joe Biden dari Partai Demokrat. Pence, sebagai pemimpin Senat Republik, memilih setia pada Konstitusi dengan memimpin rapat Kongres AS untuk mengesahkan kemenangan Biden.

Selain Pence, target lain yang hendak dibunuh massa pro-Trump adalah Ketua DPR AS Nancy Pelosi.



Pihak berwenang telah mengungkapkan bahwa kendaraan yang ditemukan di dekat tempat kejadian tak lama setelah penyerbuan Gedung Capitol berisi sejumlah besar senjata api dan bahan peledak.



Pengungkapan lain juga muncul dari seorang fotografer Reuters yang menceritakan apa yang dibicarakan para perusuh saat mereka menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari—termasuk menggantung Wakil Presiden Mike Pence di pohon karena menjadi pengkhianat Trump.

Meskipun seorang Republikan, Pence sekarang dibenci oleh sejumlah pendukung Trump setelah mendukung kemenangan electoral college Joe Biden.

Dalam rekaman audio yang baru dirilis media setempat, para perusuh terdengar berteriak; “Dimana Mike Pence?” saat mereka bergegas melewati gedung, sementara yang lain menuntut kepala Pence ditombak.

Menurut laporan CNN, Pence yang ketakutan dan keluarganya—istrinya Karen Pence, putri Charlotte dan saudara laki-lakinya anggota Kongres Greg Pence—mendengar nyanyian perusuh saat mereka dievakuasi dari gedung, dan mengkhawatirkan nyawa mereka.

Wakil Presiden Mike Pence bukanlah satu-satunya target pembunuhan dari beberapa perusuh. Seorang perusuh bersenjata yang ditangkap dan teks yang ditemukan di ponselnya mengungkap rencananya untuk mengeksekusi Ketua DPR Nancy Pelosi dengan cara menembaknya atau menabraknya dengan mobil.

“Saya mendengar setidaknya tiga perusuh berbeda di Capitol mengatakan bahwa mereka berharap menemukan Wakil Presiden Mike Pence dan mengeksekusinya dengan menggantungnya di pohon Gedung Capitol sebagai pengkhianat,” tulis Jim Bourg, editor Reuters News Pictures di Washington DC dalam sebuah tweet, yang dilansir Senin (11/1/2021).

“Itu adalah kalimat umum yang diulangi. Banyak lagi yang hanya bicara tentang bagaimana seharusnya Wakil Presiden dieksekusi,” ujarnya.

Wartawan lain, koresponden The Independent di Washington, Andrew Feinberg, mengatakan bahwa ancaman tersebut lebih dari sekadar Mike Pence.

“Ada banyak foto perusuh pro-Trump yang membawa borgol fleksibel ala penegak hukum,” tulis Feinberg di Twitter.

“Para perusuh mencari @VP (Mike Pence), @SpeakerPelosi (Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat) dan @SenSchumer (Senator Chuck Schumer, Senator New York dan Pemimpin Senat Demokrat).”

“Ini menimbulkan pertanyaan apakah ada rencana terorganisir untuk menyandera,” imbuh dia.

Cleveland Grover Meredith Jr, seorangperusuh yang ditangkap polisi federal, diketahui mengirim pesan teks yang mengatakan bahwa dia berniat menembakkan peluru ke Pelosi yang disiarkan langsung di televisi. Pesan lain yang dikutip CNN menyatakan dia menuju ke Washington dengan amunisi beberapa ton.

Dia juga diduga mengirim pesan kepada seorang temannya tentang niat untuk menabrak Pelosi dengan mobilnya. Dia ditemukan dengan ratusan butir amunisi dan sebuah senapan serbu.

Meredith adalah satu dari tiga terdakwa yang ditemukan membawa persenjataan penting dalam kerusuhan tersebut, dan akan diadili minggu depan.

Sementara itu, pihak berwenang memburu seorang pria yang tertangkap kamera meninggalkan bom pipa di luar Komite Nasional Republik dan Komite Nasional Demokrat beberapa jam sebelum pengepungan Gedung Capitol. FBI telah membagikan foto pria itu secara luas, dan juga menawarkan USD50.000 untuk informasi lebih lanjut.

Seorang pria lain ditangkap setelah ditemukan dengan beberapa senjata api dan 11 bom molotov di dalam mobilnya di luar Gedung Capitol.

Pria Alabama, Lonnie Leroy Coffman, 70, didakwa memiliki senjata api yang tidak terdaftar dan membawa pistol tanpa izin setelah ditemukannya bom molotov di mobilnya.

Secara keseluruhan, 13 orang menghadapi dakwaan federal yang berasal dari kerusuhan itu. Data ini bersumber dari Departemen Kehakiman. Polisi telah meluncurkan kampanye media sosial untuk menemukan beberapa perusuh utama. (min)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Copy Link Print

Pencarian

Berita Terbaru

  • Kapolda Kaltara Buka Bimtek KIP Polri, Perkuat Humas Jadi Garda Terdepan Penangkal Hoaks dan Jaga Keamanan Informasi 14 Oktober 2025
  • DPRD Tarakan Minta Perumda Telekomunikasi Yakinkan Studi Kelayakan Bisnis untuk Penyertaan Modal 14 Oktober 2025
  • Hasan Basri Dengar Aspirasi dan Tebar Bantuan untuk Masyarakat Nunukan 14 Oktober 2025
  • Prioritas Keadilan dan Perlindungan Adat, Pemkab Nunukan Tanggapi Positif Tiga Raperda Inisiatif DPRD 13 Oktober 2025
  • Tujuh Fraksi DPRD Nunukan Sepakat, Pemekaran Tiga Desa Baru di Sebatik Bakal Dipercepat 13 Oktober 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL

Berita Terhangat

INTERNASIONALNEWS

Heboh Peta Timur Tengah Baru yang Diusulkan Israel, Seperti Apa?

11 Oktober 2024
INTERNASIONAL

Perang Dagang Indonesia Vs Uni Eropa 2021

3 Agustus 2021
INTERNASIONAL

Kekasih Tercinta Tewas Ditembak, Demonstran Myanmar Sumpah Lanjutkan Perlawanan

9 Maret 2021
INTERNASIONAL

Meghan Sebut Kerajaan Inggris Tolak Jadikan Anaknya Pangeran

9 Maret 2021
Previous Next
Facesia.comFacesia.com
© 2025 Facesia.com
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?