Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Sosok Ibu Cerdas, Pencetak Generasi Berkualitas
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
OPINI

Sosok Ibu Cerdas, Pencetak Generasi Berkualitas

redaksi
redaksi
25 Januari 2021
Share
SHARE

Oleh : Ernadaa Rasyidah
(Pemerhati Generasi)









Ibu, kaulah wanita yang mulia

Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah







Lautan kasih sayang pada setiap insan







Mataharinya alam sebagai perumpamaan







Dunia, isinya belumlah sepadan sebagai balasan ibumu melahirkan







Pandemi belum juga reda, sedikit banyak menjadikan peran ibu ada yang berubah. Meski demikian kasih sayangnya tetaplah sepanjang usia. Kondisi tidak ideal ini membuat banyak diantara ibu yang harus rela tidak bertemu dengan anaknya karena terpisah jarak dan waktu, alias long distance relationship (LDR). Di saat yang sama, baru-baru ini kisah pilu seorang ibu muda di Sumatra Utara pada Rabu (09/12/2020) tega mengakhiri hidup tiga orang buah hatinya, berdalih himpitan ekonomi. Alih-alih sosok ibu sebagai tempat paling aman dan nyaman, menjelma menjadi ancaman.







Ibu adalah sosok wanita mulia dengan segudang peran domestik maupun publik yang dilakoni, di bahunya dititipkan amanah mencetak generasi, menentukan kelestaraian manusia di muka bumi. Kualitas generasi masa depan tidak pernah lepas dari peran tangan dingin sosok bergelar “Ibu”

Ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya, sosok yang sangat dekat dan pertamakali berinteraksi dengan anak. Bahkan sejak dalam kandungan, ibu sudah mempengaruhi fisik dan mental anaknya. Ketika anak lahir melalui proses yang penuh perjuangan dan pengorbanan, Ibu pula yang mengukirkan warna dalam lembaran-lembaran putihnya.

Sangat tepatlah Islam menempatkan posisi mulia bagi sosok ibu, atas setiap lelahnya dalam mengandung, kesiapan menanggung resiko kematian saat melahirkan, menyusui, mengasuh, mendidik dan memenuhi segala kebutuhan anaknya . Hingga Islam menempatkan surga di bawah telapak kaki ibu.

Namun sungguh disayangkan, kehidupan sekuler yang jauh dari nilai-nilai agama telah menggerus peran ibu, membuat Ibu abai dalam menjalankan peran pentingnya sebagai ummu wa robbatul bayt. Kisah ibu yang tega membunuh anaknya, diantara kisah miris buah penerapan sistem sekuler.

Cengkaraman peradaban  kapitalis global telah merasuki kehidupan sebagian besar kaum muslim, tidak terkecuali kaum ibu. Mengukur standar bahagia dengan capaian materi semata. Alhasil telah menggeser makna bahagia yang semula diraih dengan ketaatan dan limpahan pahala dari sang pencipta atas tugas mulia sebagai ummu wa robbatul bayt, berganti standar kapitalistik dengan berlimpahan materi dan bergaya hidup serba mewah.

Banyak dijumpai seorang ibu yang minder, tidak percaya diri dan merasa tidak produktif jika tidak bekerja dan menghasilkan uang. Sebagian menganggap peran ibu di sektor domestik seputar dapur, sumur dan kasur sebagai penghambat aktualisasi diri dan karir. Akibatnya, beramai-ramai menyerbu sektor publik untuk mengejar puncak karir, meski tidak jarang menjadi korban kekerasan dan eksploitasi.

Dalam Islam, bekerja bagi perempuan di ranah public secara syar’i hukumnya  mubah (boleh). Bahkan mengamalkan ilmu di luar rumah sebagai guru, dokter, perawat, bidan dan lain-lain termasuk fardlu kifayah. Namun, kewajiban utamanya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga tetap menjadi yang utama dan tidak boleh terabaikan. Yang keliru adalah pandangan bahwa ibu harus bekerja menafkahi keluarga bersama suami. Karena kewajiban memberi nafkah, telah Allah tetapkan di pundak suami bukan istri, dan ini adalah perintah Allah sang maha pencipta dan pengatur manusia  dalam QS. Al – Baqarah :233.

Menjadi Ibu Cerdas Berkualitas

Islam telah menetapkan bahwa seorang perempuan memegang peranan yang sangat penting dalam membangun perdaban yang gemilang. Andil menentukan kualitas kepemimpinan dan corak peradaban masa depan.

Islam mewajibkan seorang perempuan untuk menjadi Ibu yang memiliki peran strategis sebagai pencetak generasi dan pendidik pertama bagi anak-anaknya. Memiliki kontribusi yang sangat besar dalam mengkokohkan dan membina kepribadian Islam bagi generasi. Memastikan aqidah Islam sebagai pondasi pertama dan utama dalam pembentukan pola pikir dan pola sikap anak, agar sesuai dengan fitrah Islamnya.

 

Pada saat yang sama, sosok Ibu memiliki peran sebagai manager bagi terciptanya keluarga sakinah, mawaddah warahmah. Peran ini tentu membutuhkan keterampilan dalam mengelola, mengatur, menjaga, dan merawat seisi rumah. Menciptakan suasan aman dan nyaman, tempat melebur lelah juga membangun asa. Ungkapan rumahku surgaku, bukan sekedar kata tapi terealisasi secara nyata. Dan semua ini bisa terwujud dengan kecerdasan ibu dalam memanege rumah tangganya.

Kita mengenal sosok wanita mulia dari kalangan shahabiyah bernama al-Khansa binti Amr yang sukses menghantarkan empat orang putranya menjadi mujahid, dan meraih kedudukan mulia sebagai syuhada. Kita juga mengenal banyak nama tokoh Islam seperti Imam Bukhori, seorang perawi hadits yang diakui seluruh kaum muslimin. Imam Syafi’i, seorang ahli Fiqh yang berhasil menghafal al-quran pada usia 7 tahun. Imam Hambali, seorang ahli hadits, ahli fiqh dan mujtahid. Imam asy-Syaukani, seorang ulama besar dan pakar pendidikan. Mereka adalah figur generasi berkualitas dari para ibu cerdas dan berkualitas yang memahami kewajibannya untuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya dalam ketaatan menghamba kepada zat yang maha menciptakan, Allah Swt.

Generasi berkualitas, lahir dari proses yang tidak instan. Membutuhkan kesungguhan dan ketangguhan dalam mendidik dan membina dengan stok sabar yang tidak terbatas. Tidak kalah penting adalah support lingkungan masyarakat dan negara yang menjalankan peran sebagai penanggung jawan dan pelayan rakyat di tengah kehidupan. Dibutuhkan sebuah sistem  dan aturan yang mendukung terwujudnya ibu cerdas dan generasi berkualitas. Sistem ini harus berasal dari pencipta manusia, yaitu sistem Islam yang telah terbukti mampu melahirkan para generasi unggul yang tidak diragukan lagi kualitas ilmu, iman dan ketakwaanya.

Karenanya, merindukan peran ibu cerdas yang melahirkan generasi berkualitas bukan sekedar hayalan, tapi kepastian yang dapat terwujud dengan maksimal melalui penerapan Islam secara kaffah ditengah-tengah kehidupan kita. Wallahu a’lam. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Kapolres Tarakan Apresiasi Antusiasme Masyarakat dalam Lomba Gerak Jalan HUT ke-80 RI 24 Agustus 2025
  • PWI Bulungan: Kepentingan Organisasi di Atas Kepentingan Pribadi 23 Agustus 2025
  • PWI Nunukan Ajukan Empat Tuntutan Penting ke PWI Kaltara: Evaluasi Kepemimpinan hingga Netralitas Kongres!   23 Agustus 2025
  • Tasyakuran PAN ke 27 Tahun, Launching Program Pengajian Sekaligus Bagikan Paket Pangan 23 Agustus 2025
  • Satlantas Polres Tarakan Tebar Kebaikan Melalui Jumat Sedekah Barokah 23 Agustus 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir