Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: DPR Minta Pertimbangkan Varian Corona Baru Saat Buka Sekolah
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
NASIONAL

DPR Minta Pertimbangkan Varian Corona Baru Saat Buka Sekolah

redaksi
redaksi
6 Maret 2021
Share
Komisi bidang pendidikan DPR menyatakan prioritas utama pembukaan sekolah berpegang pada keselamatan peserta didik di tengah varian baru corona Inggris. Petugas sekolah menyemprotkan cairan disinfektan di Sekolah Dasar Negeri Kota Bambu 03 Pagi/04 Petang, Jakarta. (INT)
SHARE

JAKARTA – Komisi X DPR meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama kementerian/lembaga terkait untuk mempertimbangkan penyebaran varian virus SARs-CoV-2 B117 ketika mewacanakan pembukaan sekolah pada Juli 2021.
“Ada varian baru virus ini juga harus diwaspadai dan dijadikan sebagai pertimbangan terkait rencana bulan Juli itu,” kata Ketua Komisi X Syaiful Huda, Jumat (5/3).









Huda sebelumnya mendukung wacana pemerintah membuka sekolah setelah vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan agar fenomena hilangnya pembelajaran (learning loss) bisa diminimalisasi di masa pandemi.

Namun, ia menegaskan prioritas utama dalam pembukaan sekolah harus tetap berpegang pada keselamatan peserta didik. Ia meminta Kemendikbud mendengar pandangan ahli kesehatan dan epidemiolog sebelum melanjutkan rencana pembukaan sekolah.







“Karena itu kita minta Kemendikbud berkoordinasi dengan badan-badan yang punya otoritas yang memetakan terkait munculnya mutasi baru. Prinsipnya semua perlu terus di-update sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan,” lanjut dia.







Selain perkara mutasi, Huda mengatakan pihaknya juga akan mendorong vaksinasi untuk kalangan mahasiswa sebelum kampus dibuka. Masukan ini, lanjut dia, bakal disampaikan ke Kemendikbud dalam rapat kerja bersama Komisi X pekan depan.







Sementara Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Zainuddin Maliki mengatakan dengan tegas tak setuju pembukaan sekolah dilakukan di tengah pandemi. Ia menganggap pemerintah belum berhasil mengendalikan Covid-19.







“Rupanya Kemendikbud belum mempertimbangkan mutasi Covid dari Covid-19 ke Covid B117, itu belum masuk perhitungan. Padahal menurut hemat saya dengan Covid-19 ini saja belum waktunya untuk membuka kelas tatap muka,” tuturnya kepada CNNIndonesia.com.







Menurut Zainuddin, vaksinasi tidak bisa dijadikan tolak ukur dalam keputusan membuka sekolah. Ia pun menyoroti efikasi vaksin buatan Sinovac di Indonesia yang hanya mencapai 65,3 persen yang menurutnya tak bisa dijadikan jaminan keamanan sepenuhnya.

Alih-alih cepat membuka sekolah, dia menyarankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dibenahi dan dimaksimalkan. Zainuddin menilai selama ini bantuan PJJ yang diberikan oleh pemerintah hanya sebatas teknis, seperti pemberian kuota dan bantuan gawai pada beberapa sekolah.

Sementara, kata dia, upaya pemerintah membenahi metode belajar dan penerapan PJJ masih minim. “Mestinya harus ditunjukkan kesungguhan di situ. Karena pembelajaran tatap muka nggak akan seefektif ketika melakukan tatap muka sebelum Covid,” lanjut dia.

Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan wacana pembukaan sekolah masih jalan meskipun Kemendikbud pun tetap mengkaji wacana pembukaan sekolah dan kampus.

Mendikbud Nadiem Makarim pun menyatakan semua sekolah diharapkan sudah belajar tatap muka mulai Juli. Ia menyebut langkah ini dilakukan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo.(int/sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Kapolres Tarakan Apresiasi Antusiasme Masyarakat dalam Lomba Gerak Jalan HUT ke-80 RI 24 Agustus 2025
  • PWI Bulungan: Kepentingan Organisasi di Atas Kepentingan Pribadi 23 Agustus 2025
  • PWI Nunukan Ajukan Empat Tuntutan Penting ke PWI Kaltara: Evaluasi Kepemimpinan hingga Netralitas Kongres!   23 Agustus 2025
  • Tasyakuran PAN ke 27 Tahun, Launching Program Pengajian Sekaligus Bagikan Paket Pangan 23 Agustus 2025
  • Satlantas Polres Tarakan Tebar Kebaikan Melalui Jumat Sedekah Barokah 23 Agustus 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir