Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Adakan 5 Ribu Alat Rapid Test
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
© 2025 Facesia.com
Advetorial

Adakan 5 Ribu Alat Rapid Test

redaksi
redaksi
Published: 12 Juni 2020
Share
3 Min Read
RAPAT STAF : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat memimpin rapat staf, Kamis (11/6) sore.
SHARE

Godok Kriteria Warga bebas Tarif Rapid Tes



TANJUNG SELOR – Pemprov Kaltara tengah mengadakan 5.000 unit alat rapid tes. Alat untuk mengetahui secara cepat gejala awal Covid-19 itu dalam proses pemesanan. Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, alat rapid sebanyak itu akan digunakan untuk memeriksa gejala masyarakat yang kurang mampu secara finansial, anak sekolah atau mahasiswa yang akan berangkat kuliah ke luar daerah, keperluan berobat ke luar daerah, serta ASN yang akan bertugas di luar daerah. Beberapa kategori ini diperiksa tanpa dipungut biaya atau gratis. “Dinas Kesehatan sedang mengadakan 5.000 unit. Dan saya minta itu ditambah lagi. Minimal bisa sampai 10.000 unit. Untuk kategori itu akan digratiskan. Jika orang mampu, tidak gratis,” ujar Gubernur, Kamis (11/6).

Penggratisan rapid test bukan tanpa kriteria. Syarat rapid test gratis tengah digodok oleh instansi teknis. Wacananya, harus ber-KTP Kaltara, diwacanakan memiliki Surat Keterangan dan atau Pengantar RT. “Tetapi kita tidak ingin mempersulit secara administrasi. Kalau mendesak, ya tidak apa-apa (tanpa syarat administrasi). Kan tugas kita menolong masyarakat. Kalau APBD kita memadai dan mampu, kita upayakan rapid test lebih banyak,” tuturnya.



Jika terdapat daerah yang tergolong zona merah dan penyebarannya sangat berbahaya, kata Gubernur, akan dilakukan rapid test secara parsial. Jika hasilnya reaktif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab. “Rapid test itu hanya untuk mengetahui gejala awal. Setelah itu kita tindaklanjuti dengan tes PCR atau swab test. Rapid test itu harganya Rp 200 ribu. Makanya sebagian besar rumah sakit pemerintah membayar Rp 450 sampai Rp 900 ribu, karena alat itu harus disimpan bagus, ada alat, dan ada petugasnya. Kalau PCR itu rata-rata Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta satu spesimen,” tuturnya.



Gubernur menginformasikan, sebanyak 75 santri asal Tanjung Selor dan Kota Tarakan yang akan pulang ke Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor di Jawa Timur akan menjalani rapid test gratis hari Ahad (14/6) pekan ini. “Kemudian kemarin ada 70 masyarakat pedalaman dan perbatasan yang kita gratiskan rapid test. Mereka sudah balik ke kampungnya. Jadi rapid test secara gratis itu ada kriterianya, melihat beberapa indikator,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara Andreas Baso mengemukakan, alat rapid test Pemprov Kaltara belum tersedia secara memadai. Untuk itu, penggunaan alat rapid test hanya diprioritaskan untuk kondisi yang bersifat mendesak. “Misalnya ASN yang melaksanakan dinas ke luar daerah, misalnya pada saat pembagian BLT kemarin. Ada urusan tugas ke kabupaten/kota lainnya, itu harus rapid test untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” sebutnya.

Untuk menambah persediaan alat rapid, Dinas Kesehatan kata Andreas telah memesan 5.000 unit. “Kita belum dapat informasi secara pasti datangnya. Kita tetap hati-hati juga untuk memastikan tingkat akurasi dan sensitifitasnya. Karena ada juga alat rapid yang abal-abal,” tutupnya.(humas)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Copy Link Print

Pencarian

Berita Terbaru

  • Komisi II DPRD Tarakan Gelar Rapat Dengar Pendapat Evaluasi Program MBG 15 Oktober 2025
  • Cetak Lulusan Vokasi, Siap Isi Industri Kesehatan dan Sambut Prodi Baru Sistem Informasi Kota Cerdas 15 Oktober 2025
  • Politeknik Kaltara Yudisium 102 Mahasiswa, Angkatan Terbesar Sepanjang Sejarah 15 Oktober 2025
  • Kunjungi Tiga Puskesmas, Komisi II DPRD Tarakan Terima Aduan Masalah Pengadaan Obat Rujukan Balik 15 Oktober 2025
  • Kapolda Kaltara Buka Bimtek KIP Polri, Perkuat Humas Jadi Garda Terdepan Penangkal Hoaks dan Jaga Keamanan Informasi 14 Oktober 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL

Berita Terhangat

ADVETORIALPOLITIK

Paslon GAAS Mendapat Nomor Urut 1 di Pilkada Nunukan

24 September 2024
ADVETORIALPEMKAB NUNUKAN

Ketua TP-PKK, Bunda PAUD dan Gerakan Bunda Literasi Kecamatan Resmi Dilantik

14 Desember 2023
ADVETORIALPEMKAB NUNUKAN

Amanat Perpres 59/2018, Pemkab Nunukan Gelar Rakor SPBE 2023

14 Desember 2023
ADVETORIALPEMKAB NUNUKAN

Bupati Laura Hadiri Safari Natal di Wilayah Krayan

14 Desember 2023
Previous Next
Facesia.comFacesia.com
© 2025 Facesia.com
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?