TARAKAN – Pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Oktober 2024 tercatat mengalami peningkatan sebesar14,47 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,51 persen (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara Wahyu Indra Sukma mengatakan, total nominal kredit outstanding Oktober 2024 sebesar Rp 20,55 triliun. Pertumbuhan kredit periode laporan didukung dengan kualitas kredit yang masih terjaga dengan non performing loan(NPL) di level 0,93 persen.

“Jauh lebih rendah dibandingkan thresholdNPL yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5 persen,” jelas Wahyu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Provinsi Kaltara pada Oktober 2024 tetap tumbuh sebesar 4,75 persen (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,89 persen (yoy). Pertumbuhan DPK ini, didorong oleh tetap tumbuhnya komponen Giro sebesar 8,34 persen (yoy). Melambat dari bulan sebelumnya sebesar 30,67 persen (yoy) serta meningkatnya komponen Tabungan tumbuh sebesar 4,77 persen (yoy) lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 5,32 persen (yoy). Di sisi lain,komponen Deposito berlanjut terkontraksi sebesar -6,49 persen (yoy), memburuk dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar -0,80 persen (yoy).
“Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh pertumbuhan positif oleh seluruh komponen DPK pada periode laporan,” ungkap Wahyu.
Pertumbuhan Total Kredit pada bulan laporan didukung olehseluruh komponen kredit. Kredit Modal Kerja (pangsa34,72 persen) mengalami pertumbuhan sebesar 16,34 persen (yoy) dengan total outstanding Rp 7,13 triliun. Pertumbuhan Kredit Konsumsi (pangsa 31,89 persen) mengalami pertumbuhan sebesar 13,40 persen (yoy) dengan total outstanding Rp6,55 triliun. Pertumbuhan Kredit Investasi (pangsa 33,39 persen) mengalami pertumbuhan sebesar 13,59 persen (yoy) dengan total outstanding Rp 6,86 triliun.
“Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit pada awal triwulan IV 2024 ini merupakan cerminan optimisme masyarakat terhadap perekonomian dan pemerintahan baru ke depannyaterutama pada Kredit Modal Kerja yang meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan bisnis ke depan,” tutur Wahyu.
Secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) utamayang menjadi andil terbesar pangsa kredit yaitu Industri Pengolahan pangsa 16,49 persen, LU Pertanian dan Kehutanan dengan pangsa 16,82 persen dan Perdagangan Besar & Eceranpangsa 15,04 persen. Pertumbuhan positif kredit pada Oktober 2024 juga dimotori oleh beberapa sektor unggulan Kaltara, khususnya LU Industri Pengolahan, LU Jasa Pendidikan dan LUAdministrasi Pemerintahan.
“Penyaluran kredit pada LUIndustri Pengolahan melanjutkan peningkatan pertumbuhan sebesar 168,57 persen (yoy) sejalan dengan adanya pembangunan pabrik di sektor industri pengolahan di Kaltara,” tutur Wahyu. (nri)