TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat arus uang masuk (inflow) lebih besar daripada arus uang keluar (outflow) pada Februari 2025. Hal ini menyebabkan Kaltara mengalami net inflow sebesar Rp103,44 miliar.
Kepala KPwBI Kaltara, Hasiando Ginsar Manik, menjelaskan bahwa pada Februari 2025, outflow tercatat sebesar Rp93,06 miliar, mengalami kontraksi sebesar -61,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, inflow mencapai Rp196,49 miliar, juga mengalami kontraksi sebesar -14,36 persen (yoy).
“Meskipun terjadi kontraksi pada inflow dan outflow, net inflow tetap positif, menunjukkan bahwa lebih banyak uang masuk ke Kaltara daripada yang keluar,” ujar Hasiando.
KPwBI Kaltara secara rutin melakukan dropping dan penarikan uang, termasuk uang tidak layak edar, di tiga Kas Titipan Bank Indonesia yang berlokasi di Tanjung Selor, Malinau, dan Nunukan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan uang yang beredar di masyarakat selalu dalam kondisi layak edar.
“Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang tunai yang berkualitas di masyarakat Kaltara,” tegas Hasiando. (*)