TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan mulai melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) pemilih jelang pemilu serentak 2024 mendatang, Senin (13/2/2023).

Wali Kota Tarakan dr Khairul menjadi pemilih pertama yang melakukan Coklit di Kota Tarakan. Petugas KPU Kota Tarakan mendatangi rumah jabatan walikota untuk langsung melakukan Coklit.
Ketua KPU Kota Tarakan Nasruddin mengatakan, sesuai dengan tahapan pemilu coklit berlangsung dari tanggal 13 Februari hingga 14 Maret.


Selama rentan waktu kurang lebih satu bulan tersebut, sebanyak 677 petugas akan mendatangi rumah warga yang terdata sebagai pemilih untuk tahun 2024.

“Untuk hari pertama kita maksimalkan untuk tokoh masyarakat di Tarakan. Salah satunya Wali Kota Tarakan dr Khairul. Semangatnya untuk mengajak semua masyarakat yang lain untuk aktif menjemput petugas kami yang datang ke rumahnya,” kata Nasruddin kepada awak media.
Dikatakan Nasruddin, Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) yang bertugas di lapangan akan terbagi di 20 Kelurahan pada masing-masing TPS.
“Kalau di KPU Tarakan yang diturunkan 677 orang yang terbagi di 20 Kelurahan. Semuanya ada 677 TPS karena setiap TPS satu orang,” jelasnya.
Selama masa Coklit berlangsung, Pantarlih diharapkan mampu bekerja dengan maksimal.
“Mereka bekerja selama kurang lebih satu bulan. Mudahan dalam waktu itu semua bisa di coklit. Kalau pun ada yang susah ditemui, pasti kami catat tidak ditemui,” terangnya.
Nasruddin juga menuturkan, jika ada pemilih yang sudah terdaftar namun belum di Coklit, pemilih tersebut tetap masih bisa memilih.
“Kita ini sifatnya de jure tidak menghapus data. Termasuk yang meninggal itu harus disertakan dengan akta kematian. Prinsip data seperti itu,” tukasnya.
Berkaca dengan pilkada tahun sebelumnya, Nasruddin menuturkan permalasahan yang terjadi pada tahapan Coklit yakni pencocokan data.
“Masalah yang paling penting seperti tahun sebelumnya, Tarakan itu sebagai daerah transit. Semua yang terdata ada di Tarakan namun setelah didatangi tenyata tidak ada. Kami coba koordinasikan dengan keluarganya, apakah masih di Tarakan atau sudah pindah,” ujarnya.
Disebutkan, berdasarkan hasil DP4 ada 169.096 pemilih yang akan di Coklit oleh Pantarlih. Meski demikian, data tersebut masih tetap bisa berubah. Apakah akan bertambah atau berkurang.
“Potensi bisa bertambah atau berkurang tergantung dinamika masyarakat, apakah sudah keluar atau pindah atau menambahkan data setelah masuk Tarakan. Itu masih dinamis. Itu sudah termasuk pemilih baru yang 16 tahun,” pungkasnya.(sha)