DESTINASI yang masih perawan ini terletak di kecamatan Takisung, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Lokasinya menjorok ke tengah laut, fenomena alam ini adalah sedimentasi pasir.
Hari itu menjelang sore sekitar pukul 15.00 WITa, dengan menggunakan perahu nelayan kapasitas sektiar 20 orang sekali jalan, kami menuju lokasi wisata alternatif baru dekat pantai Takisung. Perjalanan sangat menyenangkan, dan cukup menegangkan bagi yang belum biasa naik perahu.
Diiringi deburan ombak, sekitar 30 menit sampailah di tempat tujuan, karena lokasi masih perawan belum banyak dikunjungi para wisatawan sehingga fasilitas pun juga masih belum ada. Fasilitas yang ada hanya dermaga tambat bagi perahu. Sehingga kapal hanya bisa merapat mendekat dan pengunjung mau tidak mau harus turun menceburkan diri, dengan ketinggian air semata kaki.
Perjuangan tentunya. Tapi apabila sudah menjejakan kaki di pasirnya maka perjalanan akan semakin mearik. Tebing Tinggi, masyarakat sekitar menyebutnya. Melihat lokasi langsung maka disimpulkan bahwa destinasi merupakan hasil sedimentasi lautan sehingga membentuk dataran pasir atau biasa disebut gosong. Maka setelah kami jejakkan kaki maka lokasi tersebut kami sebut Gosong Tebing Tinggi.
Gosong Tebing Tinggi menurut pengamatan kami cukup unik, karena posisinya diapit oleh laut dan sungai, posisi depan berhadapan langsung dengan laut Takisung, sementara belakangnya merupakan sebuah sungai sehingga kita disuguhkan pemandangan yang menarik dan unik.
Tepat di seberang sungai terdapat sebuah pulau yang dikelilingi oleh sungai. Dengan ditumbuhi pohon bakau sehingga menambah daya tarik tempat tersebut. Sekian lama kami menikmati hamparan pasir dan pemandangan sungai serta hamparan pohon bakau, sangat menyenangkan sehingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.30. Nampak bayangan matahari mulai sudah di sudut lautan dan akhirnya kami memutuskan untuk kembali pulang.
Perjalanan pulang tidak kalah menariknya, karena kita dibawa untuk menikmati goyangan ombak, dan kita melewati beberapa hamparan batu, yang konon katanya merupakan dari wujud manusia biasa disebut batu Bejanggut. Tak jauh dari batu bejanggut kita akan melihat juga sebuah mercusuar yang dapat kita nikmati secara dekat. Tak terasa, 30 menit kemudian sampailah kita kembali di pantai Takisung. Kapal pun merapat dan bersandar.(sha)